Home Viral Berita Viral
In Depth

Banjir Sumatra, Duka Indonesia

agn | Insertlive
Jumat, 28 Nov 2025 20:00 WIB
In Depth Banjir Sumatra, Duka Indonesia/Foto: Viory
Jakarta, Insertlive -

Indonesia tengah berduka atas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di tiga provinsi di Sumatra yaitu Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Sumatra terjadi secara berurutan dimulai sejak 24 November 2025 dengan puncak kejadian yang berbeda di tiap provinsinya. Di Sumatra Utara banjir dan tanah longsor terjadi secara bertubi-tubi di beberapa kabupaten atau kota seperti Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan Senin (24/11). Bencana itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi.

Sementara di Sumatra Barat, banjir bandang dan longsor terjadi di 14 kabupaten atau kota. Terakhir yaitu di Aceh yang mengalami bencana serupa hingga membuat 10 kabupaten atau kota berstatus darurat bencana. Bencana itu menyebabkan kerusakan yang parah dan menelan banyak korban jiwa di tiga provinsi tersebut.


Tambang Ilegal Jadi Penyebab Banjir

Selain curah hujan yang tinggi, bencana banjir yang terjadi di Sumatra diduga terjadi karena praktik tambang ilegal. Muncul dugaan jika aktivitas pertambangan tanpa izin menjadi biang kerok banjir dan tanah longsor.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan isu itu kini sedang ditangani oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PHK). Mereka sudah turun ke lapangan untuk melakukan pemetaan di lokasi pertambangan tersebut.

"Jadi gini kan yang terkait dengan ilegal itu kan ada Satgas PKH. Satgas PKH kan sudah turun ke lapangan dan itu melakukan pemetaan di lapangan," ucap Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta dalam laporan dari detikcom pada Jumat (28/11).

Jika aktivitas pertambangan ilegal itu terbukti bersalah, pihaknya akan bertindak dan memberikan teguran pada perusahaan.

"Jadi juga ada kewajiban-kewajiban perusahaan ini untuk kewajiban perusahaan itu kalau yang bersangkutan tidak memilik perizinan ya berarti ini kegiatan yang dilakukan adalah ilegal. Itu ada denda yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan," lanjutnya

Wali Kota Sibolga Hilang

Saat masyarakat Sumatra tengah menderita dengan bencana tersebut, Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, dikabarkan hilang kontak.

Bakhtiar Ahmad, Ketua DPP Nasem Teritori Aceh menyebut kontak terakhir dengan Syukri pada Selasa (25/11) yang dilaporkan sedang berada di kawasan banjir di Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah. Saat itu Syukri sedang melakukan kegiatan di Medan sebelum akhirnya ke Sibolga pada Senin (24/11) malam.

"Kami informasikan keberadaan Wali Kota itu, Senin (24/11) malam dia dapat kabar ada curah tinggi di Sibolga dan dia yang sedang berkegiatan di Medan langsung pulang menuju Sibolga,"ungkapnya.

Syukri sempat memberi kabar pada Bakhtiar pada Selasa (25/11) pukul 11.10 WIB. Pada pesannya, ia menyebut jalur menuju Sibolga tertutup banjir dan longsor begitu juga arah sebaliknya.

"Dia mengirim pesan soal kondisi yang terjebak di Sitahuis, dan tidak ada jaringan di sana," tuturnya.

Jumlah Korban

Update terbaru pada Jumat (28/11) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai 72 orang. Berikut rinciannya:

Aceh
Meninggal: 6 orang
Hilang: 11 orang

Sumatra Utara
Meninggal: 57 orang
Hilang: 41 orang

Sumatra Barat
Meninggal: 9 orang

Bantuan Pemerintah

Pemerintah telah mengirimkan bantuan darurat melalui udara ke tiga provinsi yang terdampak banjir dan longsor. Bantuan yang dikirimkan mulai dari tenda, genset alat listrik hingga alat bantuan komunikasi.

"Jadi pagi ini sekitar pukul 07.30 pagi telah diberangkatkan atas instruksi Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat, 3 pesawat hercules, 1 pesawat A-400 yang awal bulan ini tiba di tanah air, untuk terbang ke 3 provinsi yang terdampak bencana," jelas Seskab Teddy Indra Wijaya di Lanud Halim Perdanakusuma.

Pengiriman bantuan ini dilakukan sejak bencana banjir terjadi pada 25 November lalu. Presiden Prabowo juga sudah mengirimkan bantuan. Selain bantuan makanan hingga tenda, pemerintah juga mengirimkan tenaga kesehatan untuk merawat korban yang terdampak bencana ini.

Ucapan Menteri Pekerja Umum Bikin Blunder

Pernyataan blunder dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjadi sorotan dan membuat masyarakat marah. Dalam tayangan yang tersebar di media sosial, Doddy menyebut tim dari Kementerian PU belum bisa mendatangi lokasi bencana karena kondisi di Sibolga masih terendam banjir. Doddy juga menyebut timnya baru bisa mendatangi lokasi tersebut jika sudah kering.

"Masih belum bisa tembus karena masih hujan, masih longsor, sehingga masih belum bisa tembus. Kita upayakan kalau agak kering sedikit," ucap Doddy.

Usai mendengar pernyataan tersebut, masyarakat pun menyinggung tentang fungsi helikopter yang dimiliki negara. Mereka menilai tim Kementerian PU seharusnya bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. Ada pula yang menyinggung tentang ekspresi Doddy yang dinilai tidak simpati dengan bencana yang sedang terjadi di Sumatra.

@satriaakbarnugroho

Bantu gue buktiin berita ini bisa lebih viral dari kasus anita tumbler dan inara πŸ™πŸ»

♬ original sound - Satria san πŸ™‡πŸ»β€β™‚οΈ

"Nunggu agak kering??? Lu ga liat wartawan aja terjun langsung ke TKP????," tulis akun @ria***.

"Ada helicopter pdhal πŸ—ΏπŸ˜©," komentar akun @sia***.

"Helikopter indonesia berarti hanya untuk pertunjukan 17 agustus doang berarti," kata @and***.

Isu Tambang Emas Terendam Banjir

Muncul dugaan jika ada tambang emas yang ikut terendam banjir hebat di Sumatera. Dalam cuitan dari akun @arie0198, lokasi tambang emas itu berada di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

"1 hari 1 pengetahuan did you know kalau di sumatera juga ada tambang emas ? lokasinya tepat di batangtoru, dimana bencana banjir bandang terjadi," tulis akun tersebut.

Perusahaan tambang emas dan perak itu disebut memiliki kantor pusat di Jakarta dengan mempekerjakan lebih dari 3.000 karyawan per tahun 2024. Perusahaan itu memiliki komitmen pada operasi yang aman dan memprioritaskan meminimalkan dampak lingkungan.

Namun, seorang pengguna X (Twitter) mengaku ada aktivitas tambang yang memberikan dampak buruk pada wilayahnya.

"Aku tinggal sekitar 1,5 jam dari batangtoru. Tambang itu baru beberapa tahun, tapi dampaknya udah terasa bgt. Batangtoru PANASSS. Tambang itu lokasinya gak dekat dari pemukiman, tapi ada rumor (RUMOR YA) klo tunnel tambang nya udah sampe ke area pasar di bawah tanah," tulis akun @win***.

Ji Chang Wook Turut Berduka

Aktor ternama Korea Selatan Ji Chang Wook turut menyoroti bencana nasional yang terjadi di Sumatra. Ia mengucapkan belasungkawa atas musibah banjir yang terjadi dan berdoa agar kondisi segera membaik.

"Sebelum itu, saya ingin menyampaikan rasa simpati dan juga belasungkawa di bagian Sumatra, di Indonesia. Semoga semuanya cepat pulih dan normal kembali," kata Ji Chang Wook di Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (28/11).

Selain Ji Chang Wook, artis-artis Tanah Air juga turut menyampaikan doa dan ucapan belasungkawa kepada korban banjir dan longsor dengan menyelipkan tagar #PrayforSumatra. Mereka mulai dari Oki Setiana Dewi, Ernest Prakasa, Vidi Aldiano, Ernest Prakasa, Shireen Sungkar, Lyodra Atta Halilintar hingga Reza Artamevia.

(agn/arm)
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT



FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK