Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Kembalikan Uang Santunan

Pihak Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memberikan uang santunan kepada keluarga korban ambruknya bangunan pesantren tersebut.
KHR Muhammad Ubaidillah Mujib selaku Dewan Pengasuh Pesantren Al-Khoziny menyebut santunan itu diberikan sebagai bentuk duka cita bagi para santri yang tewas dalam insiden itu sekaligus permohonan maaf dari pesantren untuk keluarga korban.
"Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu," ucap Kiai Mamad dalam keterangan dalam laporan detikcom.
Selain ucapan belasungkawa, santunan diberikan sebagai pengganti biaya kargo untuk pemulangan jenazah korban ke kampung halamannya. Seperti salah satu korban bernama Sholeh, santri asal Tanjung Pandan, Provinsi Kepulauan Bangka.
"Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu," lanjutnya.
Awalnya keluarga Sholeh menerima santunan tersebut. Namun, Abdul Fattah, kakak mendiang Sholeh, akhirnya memutuskan untuk mengembalikan uang santunan tersebut. Keluarga menyebut hal itu dilakukan karena ingin mengharapkan rida dari para kiai dan guru Ponpes Al Khoziny.
"Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridanya kiai dan guru di pesantren. Semoga doa dan ridho beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan," ucap Abdul.
Sebelumnya bangunan musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) lalu. Akibat tragedi ini, ratusan santri terjebak dalam reruntuhan. Ada yang ditemukan selamat dan juga puluhan lainnya dinyatakan tewas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPN pada Minggu (5/10) mencatat ada sebanyak 156 orang yang menjadi korban. Korban selamat yaitu 104 orang, 52 meninggal dunia.
(agn/arm)
TERKAIT