Gegara Tinggal di Indonesia, Wanita Ini Malah Jadi Ani-ani Paling Tajir di Eropa

Nama Margaretha Zella atau yang dikenal sebagai Mata Hari disebut sebagai sosok ani-ani yang kerap mempertontonkan tubuh telanjang sambil menari eksotis.

Rupanya, aksi tersebut malah membuatnya mendapat keuntungan dan menjadi salah satu ani-ani terkaya di Eropa.

Dari perkejaannya itu, Margaretha bisa tinggal di hotel mewah, berpakaian mahal, hingga segudang perhiasan.

Dari catatan artikel CNBCIndonesia, Margaretha mendapat ilmu dan keterampilan tarian eksotis sambil telanjang ketika di Indonesia tahun 1890-an.

Wanita asal Belanda itu awalnya datang ke Indonesia tahun 1890-an demi berkenalan dengan Rudolf Macleod yang berprofesi sebagai tentara.

Pada tahun 1895, Margaretha resmi dinikahi oleh Rudolf di Malang dan punya dua orang anak. Namun, kehidupannya justru menjadi tragis karena Rudolf melakukan KDRT, berselingkuh, hingga sering mabuk.

Setelah bercerai, Margaretha memilih mendalami kesenian Jawa seperti menari dan menggunakan kebaya. Wanita yang fasih menari Jawa itu memutuskan pindah ke Paris tahun 1905.

Namun, ia membawakan tarian dengan gaya erotis sambil telanjang. Gerak gemulai Margaretha membuatnya langsung dikenal dan sering 'disewa' mahal oleh miliarder dan penjabat Eropa.

Kariernya meningkat kala Perang Dunia I (1914-1918) meningkat karena banyak disewa sejumlah pejabat tinggi negara.

Di tengah kejayaannya, tahun 1917, Margaretha ditangkap pemerintah Prancis karena dituding sebagai mata-mata Jerman.

Pada sidang pertama 24 Juli 1917, Margaretha mengaku dipaksa sebagai mata-mata dan sering mendapat siksaan agar buka suara meski dirinya membantah itu semua.

Hakim tetap memutus Margaretha bersalah dengan hukuman mati pada 15 Oktober 1917.

"Saya pelacur dan mengakuinya. Mata-mata Jerman? Saya tidak pernah (menjadi itu)," tegasnya dalam kata-kata terakhir Margaretha sebelum dihukum mati.