Kisah Miliarder Pembela Muslimah Bercadar di Prancis
Kisah miliarder Rasyid Nikaz mencuri perhatian publik karena nasib mirisnya melawan pemerintahan Prancis.
Diketahui pada tahun 2009, pemerintah Prancis di bawah rezim Nicolas Sarkozy mengeluarkan aturan soal pelarangan menggunakan cadar.
Nicolas menyebutkan bahwa cadar atau burqa sebagai simbol 'penghinaan' yang 'tak bisa diterima' di Prancis.
Kebijakan tersebut tak ditentang banyak pihak. Namun, pria asal Aljazair Rachid Nekkaz atau yang akrab disapa Rasyid Nikaz menjadi salah satu yang vokal menentang kebijakan tersebut.
Tahun 2010, ia mengumumkan sudah menyiapkan dana sebesar 1 juta euro yang akan digunakan untuk membayar denda apapun pada wanita bercadar.
Tindakannya itu lahir dari keyakinan tanpa pamrih bahwa apa yang dilakukan Prancis harus segera dihentikan.
"Mereka tak mewakili pendekatan terbaik untuk berintegrasi dalam masyarakat Eropa khususnya Prancis karena negara ini terlihat Islamofobia," kata Rasyid dari wawancaranya dalam tayangan YouTube.
Sayangnya, aksi kemanusiaannya itu membuatnya menjadi sasaran Pemerintah Prancis atas tindakannya tersebut.
Ia dipaksa melakukan empat kali audit pajak internasional sejak tahun 2010.
Selain itu, para deputi Prancis juga menargetkan dirinya ke dalam penjara karena keberadaannya dikhawatirkan memicu pertentangan.
Tahun 2013, Rasyid terpaksa meninggalkan kewarganegaraan Prancis yang bertepatan dengan kegagalannya mencalonkan diri menjadi presiden di Aljazair. Nekkas memlki kewarganegaraan ganda.
Hingga saat ini belum diketahui bagaimana kehidupan Rasyid Nikaz.
Diketahui, Rasyid Nikaz dikenal sebagai pengusaha yang sukses dengan bisnis start up internet juga real estate.
(dis/fik)