3 Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Jakut, Korban Terjatuh Bersamaan
Publik dibuat heboh dengan insiden sekeluarga meninggal dunia setelah melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Melansir dari Detikcom, peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu (9/3). Keempat korban tersebut adalah pria berinisial EA (50), perempuan AEL (52), remaja laki-laki JWA (13), dan remaja wanita JL (16).
Ada beberapa fakta baru terungkap terkait insiden mengerikan ini. Apa sajakah fakta-fakta tersebut?
1. Lompat dengan Tangan Terikat
Pihak kepolisian membeberkan bahwa tangan keempat korban saling terikat saat melompat dari lantai 22 apartemen.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada Detikcom, Selasa (12/3).
2. Terdapat Luka-luka Benturan
Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban hingga akhirnya membuat keempatnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," jelasnya.
3. Dua Tahun Tidak Tinggal di Apartemen Lokasi Kejadian
Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden sekeluarga meninggal dunia setelah melompat dari lantai 22 sebuah apartemen.
Berdasarkan pernyataan saksi sekitar, polisi menyebutkan bahwa keempatnya sempat tinggal di apartemen tersebut. Namun, mereka sudah 2 tahun tidak menempatinya.
"Hasil sementara keterangan saksi-saksi yang sudah kita ambil, memang menyatakan bahwa para korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sekitar 2 tahun," kata Kompol Ady.
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(nap/and)