3 Poin Penting Dugaan Penyebab Lift Jatuh di Bali

Tragedi maut lift yang terjatuh di Ayuterra Resort Ubud, Bali meninggalkan duka dan trauma pada banyak orang. Insiden yang terjadi pada Sabtu (1/9) lalu itu telah menewaskan lima karyawan resort.
Kejadian itu terjadi pada Jumat siang. Saat itu korban ingin naik ke atas menggunakan tram lift. Saat lift nyaris sampai puncak, tali tiba-tiba putus. Tram lift yang terbuat dari kaca itu pun terjun bebas ke jurang di bawah resort tersebut.
"Tali lift putus dan saat itu juga menimbulkan korban kurang lebih 5 orang. 2 orang meninggal di tempat, 3 orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit Payangan, 2 orang lainnya di rumah sakit Ari Canti. 5 orang yang menjadi korban di Ayuterra itu dari Buleleng, Bangli, Payangan, dan 2 orang dari Ubud," beber Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder menjelaskan identitas korban secara eksklusif pada Insertlive.
Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Ario Seno mengatakan lift tersebut terjatuh enam meter menjelang naik ke lantai teratas. Tali sling lift tersebut putus hingga membuat lift terjun dengan kecepatan tinggi.
"Polsek Ubud mendapat info dari pihak desa bahwa ada lift inclinator terjatuh, dengan 5 karyawan di dalamnya. Enam meter menjelang naik ke lantai teratas, tali sling tersebut putus, dan jatuh dengan kecepatan tinggi," papar AKP Ario.
"Lift ini terjatuh dengan kemiringan 35 derajat, sehingga lift ini terpental jauh ke jurang di bawah villa tersebut. 2 korban meninggal di tempat, 3 korban berusaha dilarikan ke rumah sakit tapi tidak tertolong," lanjutnya.
AKP Ario Seno melihat ada kejanggalan yang terjadi pada tragedi tersebut. Awalnya pada November 2022 saat uji kelayakan, ada total 3 tali sling yang terpasang pada lift.
Namun usai lift terjatuh, polisi menemukan hanya terdapat satu tali sling yang terpasang pada lift tersebut. AKP Ario juga mempertanyakan soal tidak adanya safety net yang terpasang pada lift tersebut.
"Saat uji kelayakan terakhir pada November 2022, tali sling itu ada 3, sekarang entah mengapa cuma ada 1. Tali diganti pada Maret 2023, setelah uji kelayakan pada November 2022," papar AKP Ario.
"Pada saat tali sling itu putus, bisa dikatakan emergency break-nya tidak bekerja. Yang ketiga kenapa tidak ada safety net, yaitu pengaman, bisa dalam bentuk tembok beton atau dalam bentuk jaring. Penyebab meninggalnya pasti karena benturan. Ada 4 korban yang terjatuh di dekat akhir rel, ada 1 laki-laki yang terpelanting ke jurang," sambungnya.
![]() |
Dugaan Penyebab Lift Jatuh
Polres Gianyar terus mengusut tragedi lift maut di Ayuterra Resort Ubud, Bali. Hingga kini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 saksi yang terdiri dari karyawan resort hingga teknisi.
"Update terakhir sudah memeriksa saksi sebanyak 13, mayoritas adalah karyawan. Sudah minta keterangan dari saksi ahli Universitas Udayana teknik mesin, teknik sipil dan teknik kimia," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Ario Seno menjelaskan pihaknya telah menyimpulkan beberapa poin penting soal dugaan lift terjatuh di Ayuterra Resort Ubud, Bali:
- Tali sling putus, terakhir uji kelayakan November 2022 tali sling ada 3. Sekarang entah mengapa cuma ada 1. Maret 2023 sudah diganti dengan teknisi (setelah uji kelayakan). Kejadian ini akan ditanyakan ke ahli apakah lazim jika hanya ada 1 tali sling.
- Pada sistem pengereman kereta tersebut, emergency break sama sekali tidak bekerja. Harusnya saat tali putus dan lift meluncur ke bawah, emergency break bekerja jadi mengurangi kefatalan kejadian tersebut.
- Tidak ada safety net yang seharusnya jadi pengaman, bisa dalam bentuk tembok beton atau jaring agar lift seharusnya tidak terpental sejauh itu (saat terjatuh).
![]() |
Dilakukan Upacara Penjemputan Roh
Pihak hotel juga telah melakukan upacara penjemputan roh di lokasi kejadian. Proses ini dilakukan guna memindahkan roh agar tidak menyatu dengan lokasi jatuhnya lift.
"Untuk proses sakral sudah dilakukan oleh pihak manajemen, yaitu upacara mecaru, proses memindahkan roh agar tidak lagi ada di sini dan menyatu, dan dilakukan oleh toko suci, Ratu Prada," beber Nyoman Wirajaya pengacara Ayuterra Resort Ubud sekaligus mantan Wakapolres Gianyar.
Resort Tetap Buka
Usai tragedi itu terjadi, pihak hotel langsung melakukan evakuasi kepada tamu hotel. Pemilik hotel berupa maksimal pada proses tersebut.
"Pihak pemilih dan manajemen betul-betul telah melakukan upaya maksimal, terutama dalam rangka proses evakuasi," ucap Nyoman Wirajaya.
Pihak manajemen juga memutuskan untuk tetap membuka resort lantaran baru beberapa bulan beroperasi pascapandemi.
"Resort tetap buka seperti biasa, karena ini baru pascapandemi, dan hotel itu dihitung baru beroperasi beberapa bulan. Pihak hotel melakukan alternatif me-refund uang yang sudah mereka bayarkan kemudian dicarikan fasilitas yang setara dengan hotel seperti ini," ucap Nyoman Wirajaya.
"Dari pihak kepolisian cukup kooperatif, tidak ada istilah penutupan, tetapi TKP diberlakukan status quo. Karyawan juga berjalan normal seperti biasa," lanjutnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder. Namun, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap resort tersebut.
"Resort Ayuterra sudah dibuka tapi masih dalam pengawasan," tutup Kompol I Made Uder.
(agn/agn)TERKAIT