MUI Terjun Investigasi ke Al Kafiyah yang Jadikan Perempuan Imam & Pria Makmum

Majelis Ulama Indonesia atau MUI Langkat, Sumatera Utara langsung bertindak setelah Pondok Pesantren Al Kafiyah viral.

Pihak MUI langsung melakukan pemeriksaan terhadap pesantren itu lantaran dinilai memberikan ajaran tidak biasa atau nyeleneh.

Al Kafiyah mempercayai bahwa dosa dapat dihapuskan dengan membayar mahar sebesar Rp30 juta. Mereka juga menyebut umat Muslim bisa menjalankan ratusan rakaat salat sebagai stok untuk satu minggu.

Selain itu, Al Kafiyah juga memperbolehkan wanita menjadi imam dan meminta pria untuk menjadi makmum.

Pondok pesantren itu juga memperbolehkan atau menggabungkan santri laki-laki dan perempuan.

Atas ajaran tersebut, Sekretaris MUI Langkat Ishaq Ibrahim langsung mendatangi Al Kafiyah untuk melakukan pemeriksaan.

"Pada hari Ahad, tanggal 2 Juli 2023, kami berencana untuk turun langsung ke lokasi dan melakukan kunjungan serta pemeriksaan terkait ajaran yang mereka anut," ucap Ishaq Ibrahim pada Sabtu (1/7).

"Dalam upaya untuk mengungkap kebenaran, MUI Kabupaten Langkat akan bekerja dengan maksimal untuk mengevaluasi secara menyeluruh semua aspek yang terkait dengan Ponpes Al Kafiyah," lanjutnya mengutip CNN Indonesia.

Pondok Pesantren Al Kafiyah juga mengajarkan gerakan salat yang berbeda. Mereka memeragakan salat dengan gerakan menghadap ke kiri dan ke kanan.

Ajaran Al Kafiyah ini pun menjadi sorotan dan mendapat beragam komentar netizen.

"Ya Allah lindungilah orang-orang di negeri ini Ya Allah," tulis @syah***.

"Pengalihan Zaytun kawan-kawan, hati-hati," tulis @rii***.

"Kayak ponpes Al-Zaytun ya lagi rame," tulis @ago***.