Tak Mampu Beli Pembalut, Musisi Ini Puasa Panjang demi Hindari Menstruasi

Endang Hyder seorang pemain biola terkenal asal Malaysia mengaku berpuasa berkepanjangan untuk menghindari menstruasi.
Endang mengatakan bahwa dia mengalami period poverty atau tidak punya uang untuk membeli pembalut menstruasi. Pasalnya, pandemi Covid-19 menyebabkanya sepi job hingga keuangan terus menipis.
Kondisi period poverty sempat menjadi topik hangat di Malaysia.
Period poverty adalah kondisi seorang perempuan tidak lagi mampu untuk mendapatkan produk higienis dan aman sebagai pembalut menstruasi. Penyebab terbesar adalah masalah ekonomi.
Hal paling ekstrem adalah banyak wanita Malaysia memilih hamil demi menghindari menstruasi karena tak lagi memiliki akses untuk mendapatkan pembalut.
Namun, banyak juga wanita yang menganggap hal tersebut konyol dan tidak percaya adanya kemiskinan di Malaysia sehingga menyebabkan kaum hawa takut menstruasi.
Baca Juga : 2 Pesohor Muslim yang Santai Makan Daging Babi |
Anggapan adanya kemiskinan menstruasi sangat konyol cukup menyinggung Endang yang merasa bahwa orang-orang mengabaikan masalah ini tanpa pernah mengalami tingkat kemiskinan pada level tersebut.
Baca Juga : 2 Pesohor Muslim yang Santai Makan Daging Babi |
Kisah Endang akhirnya menjadi sorotan bagi Gerakan sosial di Malaysia yang bergerak di bidang kemiskinan 'Pedulimerah'. Kisahnya menyoroti bagaimana seseorang dapat tiba-tiba mengalami kemiskinan hingga khawatir menstruasi.
Melansir World of Buzz, Endang mengungkapkan alasannya berpuasa adalah untuk merusak siklus menstruasi, bahkan dia berniat agar tidak dapat menstruasi kembali. Sebelumnya, Endang pernah mengalami gangguan makan (eating disorder) yang membuat siklus menstruasinya terganggu.
Lalu, saat dia tak lagi mampu membeli pembalut, dia sengaja puasa berkepanjangan demi siklus menstruasinya terganggu.
Endang diketahui memiliki latar belakang ekonomi dan keluarga yang baik. Namun, sejak mengalami pandemi Covid-19 dan Malaysia memberlakukan lockdown, Endang dan enam anggota keluarganya bertahan hidup dengan tabungan yang ada selama dua tahun.
Sejak April 2020, kondisi kesehatan sang ayah memburuk dan cukup menguras keuangan mereka. Terlebih Endang memiliki tiga buah hati, sehingga dia berpikir menstruasi menjadi beban ekonomi.
"Rata-rata menstruasi aku akan datang setiap 20-21 hari dan akan berlangsung selama lima hingga 7 hari. Frekuensi aku mengganti pembalut adalah setiap 3 jam. Penggunaan pembalut sekali pakai yang aku gunakan membutuhkan biaaya sekitar RM60 (Rp200 ribu) dan aku perlu menggunakan pembalut yang terbuat dari bahan yang lembut agar kulit sekitar vaginaku tidak iritasi," ucapnya.
Endang memiliki harapan pada pemerintah untuk menyalurkan kebutuhan menstruasi yang berkualitas dan memberi pengetahuan kepada perempuan di Malaysia mengenai menstruasi.
"Saya berharap pemerintah memutuskan untuk menyalurkan produk kebutuhan menstruasi untuk para perempuan di Malaysia dan membantu mereka mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mengelola kesehatan dan personal higienis saat menstruasi," tulisnya pada unggahan Instagram.
(syf/syf)
Pilu, Tangisan 3 Anak Kembar Ini Tak Bisa Bangunkan Jenazah Sang Ibu
Rabu, 04 Dec 2019 15:05 WIB
Pasangan 18 Tahun Rayakan Anniversary hingga Undang Keluarga
Kamis, 31 Oct 2019 21:45 WIB
Lamaran Disawer Dollar, Netizen: Udah Ketemu Hotman Belum?
Selasa, 10 Sep 2019 09:38 WIB
Tiga Orang Sesumbar Kecelakaan Tragis, Netizen: Omongan adalah Doa
Selasa, 10 Sep 2019 09:30 WIB
Naik Kelas Ekonomi, Video Putri Kako Jepang Ketiduran di Pesawat Disorot
Rabu, 02 Jul 2025 10:40 WIB
Viral Penjual Mainan Mengaku Rugi Usai Diborong Verrell Bramasta, Ini Faktanya
Selasa, 01 Jul 2025 19:30 WIB
5 Berita Populer: Nikita Tuntut Reza Minta Maaf, Baim Dapat Hak Asuh Anak
Kamis, 26 Jun 2025 21:47 WIBTERKAIT