Atlet Korea Selatan Dihujat & Dicap Rasis Usai Sebut Atlet Iran Teroris
Korea Selatan kembali disorot dalam perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Sorotan itu datang usai atlet penembak jitu Korea Jin Jong Oh memberikan komentar rasis kepada atlet penembak jitu asal Iran, Javad Foroughi.
Di Olimpiade 2020 kali ini, Javad Faroughi sukses meraih emas yang sebelumnya enam kali berturut-turut dimenangkan oleh Jing Jong Ah.
Dikutip dari The Korean Times, Jin Jong Oh menilai bahwa kemenangan Javad Foroughi adalah omong kosong. Ia juga menuding Javad Foroughi sebagai teroris.
"Bagaimana teroris bisa meraih juara pertama pada Olimpiade itu? Itu hal yang konyol," ucap Jin Jong Ah kepada media setibanya di Bandara internasional Incheon.
Javad Foroughi dikabarkan masuk dalam keanggotaan milisi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Organisasi itu juga ditunjuk sebagai teroris oleh Amerika Serikat (AS) pada 2016 silam.
Namun, hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai keterlibatan Javad Foroughi dalam organisasi tersebut.
Pernyataan Jin Jong Ah ini kemudian viral dan menjadi trending topic di Twitter. Ucapan Jin Jong Ah dinilai rasis dan mendapat kecaman dari netizen.
"Sama sama asia tapi berani banget menghina sesama? Kalau udah diatas orang emang suka lupa sama sesama ya wkwk parah banget orang orangnya begini," tulis akun @kookvph***.
"Rasis teriak rasis. Bagaimana bisa negara maju dengan pendidikan yang sangat ketat memiliki masyarakat yang rasis. Heol ini sungguh memalukan. Dasar Jepang barat!," sahut @jnj***.
"Korea Selatan adalah fenomena yang unik, di Amerika mereka menggalakkan #StopAsianHate , tapi di Asia Justru mereka anggap negara Asia lainnya sebagai negara budak dan terorist, mereka lupa target market industri KPOP-nya yang terbesar dari Asia #SouthKoreaRacist," ungkap @sukasuk***.
Sebelumnya, media Korea Selatan juga disorot dalam ajang Olimpiade 2020. Salah satu media besar di sana dianggap menghina negara-negara lain saat pembukaan Olimpiade yang digelar Jumat (23/7) lalu.
(dia/dia)