Terobsesi dengan Idol Virtual, Psikolog: Sadarkan, Dunia Nyata Lebih Indah

Madeleine Mekel | Insertlive
Minggu, 07 Jun 2020 08:45 WIB
Kawasan Nipponbashi, markasnya Otaku di Osaka Anime/Foto: Wahyu Setyo Widodo
Jakarta, Insertlive -

Bagi pecinta tokoh kartun dari Jepang atau anime pasti tidak asing dengan istilah idol virtual. Tokoh yang diciptakan sesuai keinginan ini pun bisa membuat nyaman, jatuh cinta, hingga berujung pernikahan.

Salah satu pernikahan pria dengan idol virtual sempat membuat heboh beberapa tahun lalu. Beralasan trauma terhadap wanita karena dianggap aneh menjadi seorang otaku (pecinta anime), pria bernama Akihiko Kondo menikahi idol virtual.

Menurut psikolog Intan Erlita, fenomena ini jelas masuk ke dalam kategori penyimpangan. Namun, ia juga menyebut harus mengkaji lebih dalam mengapa trauma tersebut bisa membuat orang tersebut tak lagi ingin berhubungan dengan manusia.

ADVERTISEMENT


"Kenapa seperti itu? Kalau alasannya hanya sebatas trauma, traumanya seperti apa yang sampai dia memutuskan nggak mau menikah dengan lawan jenis yang nyata," kata Intan Erilita pada Insertlive, Sabtu (6/6) di Jakarta.

Lebih lanjut, Intan menjelaskan salah satu faktor trauma bisa datang dari lingkungan keluarga atau orang terdekat yang meruntuhkan kepercayaan diri hingga orang tersebut membuat dunia sendiri.

Untuk itu jika ada orang yang terindikasi terobsesi dengan idol virtual dan terjebak dunia khayalannya sendiri, Intan menyarankan agar tidak mencemooh atau mengolok-olok tindakan yang menyimpang tersebut.

"Jadi ketika kita melihat teman kita, keluarga kita, saudara kita, ada perilaku menyimpang lebih baik kita merangkul dia untuk dia kembali ke sesuatu hal yang wajar atau normal," lanjutnya.

Intan ErlitaIntan Erlita/ Foto: Marianus Harmita

Ia melanjutkan, saat banyak orang yang merangkul dan memberikan bantuan, orang tersebut akan bisa sembuh dan hidup normal kembali.


"Seiring berjalannya waktu dia menemukan orang-orang yang bisa memulihkan kepercayaan diri dia, ternyata dunia nyata itu lebih indah dari dunia khayalan yang saya bangun," jelasnya.

"Dia mau sembuh, dia datang ke ahlinya, di-support sama keluarganya insyaallah orang kayak gini bisa sembuh. Dan banyak orang yang sembuh dari luka trauma masa lalunya dan bisa move on ke kehidupan yang lebih baik," pungkas Intan.

[Gambas:Video Insertlive]



(arm/arm)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER