Viral Hujan Batu di Purwakarta, Bukan Kali Pertama

arm | Insertlive
Kamis, 10 Oct 2019 08:00 WIB
Sebelumnya hujan batu di Purwakarta sering terjadi namun tak separah yang terakhir kali. Hujan Batu di Purwakarta/Foto: Dok. Detik.com
Jakarta, Insertlive - Kejadian viral yang membuat heboh warganet terjadi di Purwakarta, pasalnya pada Selasa (8/10) bongkahan-bongkahan batu raksasa menghujani dan merusak permukiman warga.

Setidaknya tujuh rumah dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat hancur.

Kejadian itu mendadak viral setelah seorang warga membuat video amatir yang dibagikan di media sosial.

ADVERTISEMENT

Diketahui kemudian bahwa hujan batu raksasa itu disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

Peristiwa ini sebelumnya sudah diprediksi oleh personel TNI dari Satgas Citarum Harum Sektor 13 yang melihat tanda-tanda adanya pergerakan dari bebatuan karena aktivitas pertambangan menggunakan peledak.

"Kita TNI tau lah kalo main dinamit pecahkan batu pasti akan terjadi seperti itu," ujar Pasiops Sektor 13 Kapten Inf Bayu Danu dilansir dari Detik.com.

Dia menambahkan jika ini bukanlah kali pertama bebatuan jatuh ke permukiman warga, namun kejadian kali ini adalah yang paling parah.
Batu yang menimpa rumah wargaBatu yang menimpa rumah warga/ Foto: Dok. Detik.com


"Kejadian baru sekarang. Kalau ada ke warga, paling (batu) kecil-kecil," ujar Syarif, salah satu pekerja di perusahaan tersebut, yang tengah memeriksa bebatuan di permukiman warga.


Sementara itu, hasil dari pengecekan yang telah dilakukan petugas di lokasi kejadian hujan batu menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Saat kejadian para pemilik rumah sedang bekerja dan untungnya di wilayah tersebut ada alarm atau sirene sehingga saat tanda bahaya berbunyi warga pergi menghindar meninggalkan rumahnya masing-masing untuk menyelamatkan diri," tandasnya.

[Gambas:Video Insertlive]

(arm/arm)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER