Citayam Fashion Week Bakal Seperti Harajuku di Jepang?

Beberapa waktu lalu Ridwan Kamil menyentil Baim Wong soal pendaftaran Citayam Fashion Week (CFW) ke HAKI. Ridwan Kamil menilai Baim Wong tak seharusnya melihat CFW dari sisi komersil saja, ia ingin fenomena tersebut tumbuh secara natural dan organik.

CFW di SCBD selama ini memang identik dengan kawasan Dukuh Atas di Jakarta. Di sana banyak anak muda yang bergaya nyentrik dan mulai disorot karena memperlihatkan aksi fesyen jalanan.

CFW di Dukuh Atas sendiri bukanlah satu-satunya wilayah yang populer karena fesyen jalannya. Di Asia, lebih tepatnya di Jepang, ada kawasan Harajuku di Tokyo yang bisa dibilang adalah kiblat untuk street style.

Harajuku sendiri merujuk pada sebuah kawasan yang terletak di antara distrik Shinjuku dan Shibuya di metropolitan Tokyo. Harajuku paling dikenal dengan budaya fesyen jalanannya yang eksentrik, oleh karena itu ada istilah Harajuku fashion.

Lenggak-lenggok ABG 'SCBD' di zebra cross Dukuh Atas, Jakarta, jadi polemik karena membuat arus lalu lintas di lokasi tersendat. (Anggi M/detikcom)/ Foto: Lenggak-lenggok ABG 'SCBD' di zebra cross Dukuh Atas, Jakarta, jadi polemik karena membuat arus lalu lintas di lokasi tersendat. (Anggi M/detikcom)

Terkait CFW, baru-baru ini Tokyo Fashion mengapresiasi anak-anak muda Indonesia yang bergaya alat catwalk di jalanan Jakarta. Apresiasi tersebut disampaikan melalui akun Twitter @TokyoFashion.

Tokyo Fashion bahkan meminta sejumlah situs dan akun street snap Indonesia mendokumentasikan dan mendukung mereka. Selain itu, Tokyo Fashion membandingkan kemunculan Citayam Fashion Week dengan kelahiran street fashion Harajuku di Distrik Shibuya, Tokyo.

Tokyo Fashion menuturkan, kehadiran street fashion Harajuku dulunya dianggap nyeleneh serta tidak dihargai oleh masyarakat setempat. Namun seiring berjalannya waktu, gaya Harajuku pelan-pelan diterima masyarakat setempat.

Lantas, apakah fenomena Citayam Fashion Week akan bertransformasi seperti Harajuku di Jepang?