Keresahan Umat Buddha Saat Tiket Candi Borobudur Naik Rp750 Ribu

INSERTLIVE | Insertlive
Selasa, 07 Jun 2022 15:15 WIB
Famous Buddhist Temple Borobudur at Sunrise. Yogyakarta, Island Java - Indonesia Foto: Getty Images/iStockphoto/Leonsbox
Jakarta, Insertlive -

Pemerintah mencanangkan akan menaikkan tiket Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu. Rencana tersebut membuat resah para penganut umat Buddha.

Seiring dengan rencana tersebut, Kepala Sangha Theravada Indonesia, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera khawatir dengan para umat Buddha dalam beribadah.

Terlebih bahwa para umat Buddha banyak yang tak berkecukupan dan rutin beribadah di Candi Borobudur bakal kesulitan karena harga tiket yang mahal.

ADVERTISEMENT

"Rakyat kecil (umat Buddha pedesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah) sampai meninggal dunia pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan puja atau pradaksina karena harus membayar biaya yang sangat mahal bagi mereka: Rp750 ribu per orang," kata Bhikkhu Sri Pannavaro, dikutip dari detikcom.

Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera menambahkan bahwa tarif tersebut bisa dibatasi hanya 1.200 orang per hari dengan pendaftaran melalui online.

"Kalau pada hari itu kuota sudah penuh, dimohon saja naik pada hari berikutnya atau hari yang lain. Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya, sudah," imbuhnya.

"Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui online. Tetapi, jangan hanya yang punya uang saja yang boleh naik, atau dengan jalan lain harus menjadi biksu dulu, atau kembali menjadi murid sekolah, tentu hal ini sangat tidak mungkin," sambungnya.

Stupa Candi Borobudur adalah simbol tempat bersejarah tersebut. Stupa adalah lambang agama Buddha yang berbentuk mangkuk terbalik dan terbuat dari bebatuan.Stupa Candi Borobudur adalah simbol tempat bersejarah tersebut. Stupa adalah lambang agama Buddha yang berbentuk mangkuk terbalik dan terbuat dari bebatuan./ Foto: kemdikbud.go.id

Lebih lanjut, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera menyamakan rencana tarif Rp750 ribu untuk mendaki Candi Borobudur sama halnya dengan umat Muslim yang menanti antrean naik haji.


"Biarlah umat Buddha sabar menanti antrean bisa naik ke atas candi kita sendiri. Seperti halnya saudara-saudara Muslim yang juga sabar menanti antrean naik haji sampai beberapa tahun. Semoga usulan ini berkenan untuk diperhatikan oleh para pihak yang berwenang membuat keputusan-keputusan perihal regulasi Candi Borobudur," pungkasnya.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER