Bahaya Tersembunyi di Balik Indahnya Danau Biru di Spanyol

Jakarta, Insertlive - Baru-baru ini, viral foto-foto danau biru yang indah di Galicia wilayah barat laut Spanyol. Hal itu membuat para pemburu foto dan Instagrammer berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut. Banyak wisatawan yang berswafoto di sekitar area tersebut. Bahkan tak sedikit, yang memutuskan berenang di danau untuk mendapatkan foto yang lebih menarik.
Ternyata, setelah ditelusuri danau biru tersebut merupakan kubangan limbah bekas lokasi penambangan. Warna cerah yang muncul dari air kubangan tersebut merupakan efek dari kontaminasi kimia beracun.
Bahkan sejumlah wisatawan terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena berenang di area kubangan limbah tambang tersebut. Hampir semua korban mengeluhkan kulit melepuh hingga gangguan pencernaan.
"Agak buruk ya, tapi foto itu sepadan," ujar salah satu wisatawan seperti dilansir dari boredpanda, Kamis (25/7).
Danau tersebut dikenal wisatawan dengan sebutan Monte Neme. Salah satu tambang di era perang dunia kedua yang telah terbengkalai sejak beberapa dekade. Hingga sebuah promosi wisata daerah yang tidak bertanggung jawab telah menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sana.
"Ini adalah lanskap penambangan yang hancur dan tidak diolah, tetapi Galicia menggunakannya untuk mempromosikan pariwisata di wilayah itu, seolah-olah itu adalah lanskap yang sangat indah," ujar Ramon Valera yang menjadi jurnalis lingkungan dan juru bicara sebuah asosiasi perlindungan alam dan warisan budaya di daerah itu.
Monte Neme adalah tempat berbahaya karena merupakan kubangan air mirip danau yang disebabkan cairan limbah tambang. Namun di sisi lain, Monte Neme adalah lanskap pemandangan yang indah untuk kepentingan foto.
Dokter Manuel Ferreiro dari departemen unit gawat darurat rumah sakit Universitas Coruna,menyatakan jika kontaminasi airnya cukup berbahaya. Jika terpapar air sebentar saja bisa menyebabkan iritasi kulit ringan, dan jika terpapar lebih lama maka akan berdampak lebih serius.
"Konsekuensi yang paling mungkin adalah iritasi mata, iritasi kulit, dan jika air masuk ke dalam perut bisa menyebabkan gangguan pencernaan, muntah-muntah, hingga diare," kata Dokter Manuel.
Tentu ini bukan sepenuhnya kesalahan dari para wisatawan yang tidak hati-hati. Namun, juga menjadi tanggung jawab pemerintah setempat yang tidak memberikan rambu-rambu peringatan tentang bahayanya wilayah tersebut. Sejumlah warga lokal bahkan sudah menyerukan kepada pemerintah daerah untuk membatasi akses masuk ke sana serta memasang tanda peringatan.
(ikh/fik)
Ternyata, setelah ditelusuri danau biru tersebut merupakan kubangan limbah bekas lokasi penambangan. Warna cerah yang muncul dari air kubangan tersebut merupakan efek dari kontaminasi kimia beracun.
Bahkan sejumlah wisatawan terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena berenang di area kubangan limbah tambang tersebut. Hampir semua korban mengeluhkan kulit melepuh hingga gangguan pencernaan.
![]() |
"Agak buruk ya, tapi foto itu sepadan," ujar salah satu wisatawan seperti dilansir dari boredpanda, Kamis (25/7).
Danau tersebut dikenal wisatawan dengan sebutan Monte Neme. Salah satu tambang di era perang dunia kedua yang telah terbengkalai sejak beberapa dekade. Hingga sebuah promosi wisata daerah yang tidak bertanggung jawab telah menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah lanskap penambangan yang hancur dan tidak diolah, tetapi Galicia menggunakannya untuk mempromosikan pariwisata di wilayah itu, seolah-olah itu adalah lanskap yang sangat indah," ujar Ramon Valera yang menjadi jurnalis lingkungan dan juru bicara sebuah asosiasi perlindungan alam dan warisan budaya di daerah itu.
![]() |
Monte Neme adalah tempat berbahaya karena merupakan kubangan air mirip danau yang disebabkan cairan limbah tambang. Namun di sisi lain, Monte Neme adalah lanskap pemandangan yang indah untuk kepentingan foto.
Dokter Manuel Ferreiro dari departemen unit gawat darurat rumah sakit Universitas Coruna,menyatakan jika kontaminasi airnya cukup berbahaya. Jika terpapar air sebentar saja bisa menyebabkan iritasi kulit ringan, dan jika terpapar lebih lama maka akan berdampak lebih serius.
"Konsekuensi yang paling mungkin adalah iritasi mata, iritasi kulit, dan jika air masuk ke dalam perut bisa menyebabkan gangguan pencernaan, muntah-muntah, hingga diare," kata Dokter Manuel.
Tentu ini bukan sepenuhnya kesalahan dari para wisatawan yang tidak hati-hati. Namun, juga menjadi tanggung jawab pemerintah setempat yang tidak memberikan rambu-rambu peringatan tentang bahayanya wilayah tersebut. Sejumlah warga lokal bahkan sudah menyerukan kepada pemerintah daerah untuk membatasi akses masuk ke sana serta memasang tanda peringatan.
(ikh/fik)
BACA JUGA

Daftar 10 Pantai Paling Sakral di Indonesia yang Jarang Disorot, Terbanyak di Jawa
Senin, 02 Jun 2025 19:45 WIB
Kondisi Terkini Pusat Gempa Jogja, Dulu Porak Poranda Kini Jadi Destinasi Wisata
Selasa, 27 May 2025 12:00 WIB
Paspor Indonesia Bisa Bebas Pergi ke 13 Negara Amerika Ini tanpa Visa
Minggu, 25 May 2025 22:30 WIB
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER