Lima Tradisi Sahur Unik di Bulan Ramadhan dari Berbagai Dunia

nap | Insertlive
Rabu, 08 May 2019 15:54 WIB
Tradisi sahur unik di bulan ramadhan Foto: Arabiya.net
Jakarta, Insertlive - Bulan Ramadhan, tidak hanya identik dengan berbuka puasa tapi juga ketika ritual melakukan sahur.

Ternyata, sejumlah negara di dunia memiliki tradisi membangunkan orang untuk sahur dengan cara yang berbeda, seperti menabuh drum, kentungan bambu, serta keliling kampung sambil berteriak "sahur-sahur". 

Kegiatan yang hanya ada pada bulan Ramadan ini tentu saja membuat hari-hari terasa lebih berwarna. 

ADVERTISEMENT

Berikut sejumlah tradisi unik membangunkan sahur dari berbagai negara di dunia versi Insertlive.

Tradisi yang satu ini lebih berisik daripada anak-anak yang berkeliling sambil memukul panci di komplek rumah Anda sewaktu sahur. Di Turki, sekitar 2.000 "Davuls" atau drum khas Turki akan berkeliling ke segala penjuru kota untuk membangunkan sahur.

Budaya ini sudah ada sejak kekaisaran Ottoman. Para pemain drum akan mengenakan pakaian tradisional kekaisaran Ottoman setiap kali mereka bertugas untuk membangunkan warga sahur.

Lalu, warga pun akan memberikan tip kepada pemain dram tersebut. Tak jarang pula warga muslim mengundang mereka untuk melaksanakan ibadah sahur bersama sebagai balasan karena sudah dibangunkan untuk sahur. Komunitas muslim Albania terutama di Kota Shokdra sangat terkenal dengan tradisi Ramadannya yang sangat unik. Selama bulan Ramadan, mereka akan turun ke jalan sambil memainkan "Lodra", sebuah drum yang terbuat dari kulit kambing.

Warga muslim di daerah tersebut sengaja mengundang mereka yang membangunkan sahur ini untuk memainkan balada tradisional bersama-sama. Hal ini sudah lama dilakukan warga kota Shokdra untuk membangunkan warga sahur dengan Lodra.

Tak jarang warga Shokdra memberikan para pemain Lodra ini sejumlah uang dan tawaran untuk makan sahur bersama. Tradisi ini juga tidak hanya di waktu sahur, tapi juga ketika memasuki waktu berbuka puasa. Di negara Maroko, ada dua tradisi membangunkan sahur, yaitu Nafar dan Tebbal. Dua hal ini sangatlah berbeda satu sama lain. Nafar berarti orang yang membangunkan sahur dengan menggunakan terompet kecil, sedangkan Tebbal berarti membangunkan sahur menggunakan drum.

Para pemain Nafar dan Tebbal mengenakan pakaian tradisional yang disebut Gandora dan menggunakan sandal. Kegiatan ini sudah turun temurun dilakukan oleh warga muslim yang tinggal di Maroko.

Kedua cara membangungkan sahur langsung dipilih oleh beberapa komunitas lokal secara langsung. Lalu, mereka akan mulai turun ke jalan di waktu sahur sambil memainkan terompet dan drum yang mereka gunakan. Di negara penuh dengan kejutan ini, orang yang bertugas untuk membangunkan sahur disebut "Seheriwalas" atau Zohridaars". Mereka akan mengelilingi jalan-jalan di kota India sambil menyanyikan lagu pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad.

Seheriwalas akan mulai mengelilingi kota dan membangunkan sahur pada pukul 02.30 dini hari sambil membawa tongkat. Tongkat ini akan digunakan untuk mengetuk pintu rumah warga muslim untuk membangunkan mereka sahur.

Meskipun tradisi ini dulu pernah dilakukan hampir setiap hari, tapi sekarang lebih sering dilakukan dan masih lestari di kota Old Delhi, India. Setiap orang masih bersuka cita untuk melakukan tradisi ini sambil mengundang para Seheriwalas untuk melakukan sahur bersama di rumah mereka. Kegiatan membangunkan sahur yang satu ini sangat berbeda dari yang lainnya. Dalam bahasa Indonesia, Mesaharaty berarti Pemanggil Sebelum Fajar. Dalam tradisi ini, seorang laki-laki dengan pakaian tradisional Mesir akan berkeliling desa dan kota pada dini hari.

Mesaharaty akan menabuh drum dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan orang sahur.

Beberapa desa di Mesir menyebut hal ini sebagai "AL-Tabbeil" atau si penabuh drum. Al-Tabbeil akan berjalan mengelilingi kota dengan menabuh drum sambil mengetuk pintu rumah warga muslim.

Tradisi Mesaharaty dan Al-Tabbeil masih terus diterapkan di kota Mesir. Masih banyak warga yang mengharapkan kedua orang ini berkeliling untuk membangunkan mereka di waktu sahur. Hal ini sangat positif dan membuat ibadah mereka selalu taat ketika di bulan Ramadan.
(nap/syf)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER