CT Arsa Foundation Buka Donasi Korban Tsunami Selat Sunda

agn | Insertlive
Selasa, 25 Dec 2018 11:27 WIB
CT Arsa Foundation membuka donasi untuk korban tsunami Selat Sunda. Insertizen yang ingin meringankan beban mereka bisa lihat informasi selengkapnya. Foto: Instagram/ctarsafoundation
Jakarta, Insertlive - Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam, telah menelan banyak korban. Hingga kini berita ini dimuat, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.


"Hingga pukul 17.00 WIB tercatat 373 korban meninggal dunia tsunami Selat Sunda," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti yang dikutip dari CNN Indoensia, Senin (24/12).

CT Arsa FoundationFoto: Instagram/ctarsafoundation
CT Arsa Foundation

CT Arsa Foundation ingin membantu korban tsunami Selat Sunda, dengan membuka donasi bagi Insertizen yang ingin meringankan beban para korban. Bantuan dapat disalurkan melalui:

ADVERTISEMENT

Rekening Bank Mega Kc Tandean
01074 001142 1000 a/n Yayasan CT ARSA,
KODE TRANSFER: #SELAT SUNDA
info lebih lanjut Call center: 0823 0823 9898

CT Arsa Foundation dibangun dengan semangat dan visi memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas serta optimalisasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Yayasan ini pertama kali memulai langkahnya dengan mendirikan Rumah Anak Madani di Deli Serdang untuk membantu anak-anak korban tsunami Aceh pada tahun 2005. Rumah ini merupakan cikal bakal dari SMA Unggulan CT ARSA Foundation di Medan yang kemudian diresmikan pada 2010.

Dipimpin oleh Anita Ratnasari Tanjung, yayasan ini kemudian mengembangkan program pendidikannya ke ranah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), juga menjalankan beberapa mobile activity, yaitu Mobil Sehat untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan umum, penyuluhan lingkungan hidup dan bahaya narkoba secara gratis.

[Gambas:Video Insertlive] (agn/agn)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER