Pangeran William Suarakan Reformasi Kerajaan Inggris

Jakarta, Insertlive -

Pangeran William dikabarkan akan melakukan reformasi besar-besaran di Kerajaan Inggris. Hal tersebut kemungkinan dilakukan setelah ia naik takhta menjadi Raja William V.

Pengamat kerajaan dari Daily Beast dan The Royalist Substack, Tom Sykes, mengatakan bahwa William sebenarnya sudah mulai bekerja menggantikan ayahnya, Raja Charles III, yang kini sedang sakit. Hanya saja, William bekerja tanpa menyandang gelar raja.

Baca Juga : Siapa Bonnie Blue? Bintang Porno Inggris yang Ditangkap di Bali

Gebrakan William akan benar-benar memengaruhi seluruh orang yang terkait dengan Kerajaan Inggris, mulai dari yang berhubungan darah hingga staf. Sykes menilai, salah satu reformasi yang akan dibawa William adalah dengan menghapus dan mencabut gelar kebangsawanan keluarganya sendiri yang tidak bekerja untuk Kerajaan Inggris atau bikin sulit kerajaan.

Reformasi itu akan mengincar banyak nama, seperti Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan gelar Duke dan Duchess of Sussex mereka, atau Putri Beatrice dan Putri Eugenie yang merupakan anak dari Pangeran Andrew yang sudah dicopot gelarnya. Mereka akan berstatus rakyat biasa jika gelarnya dicopot.

IKUTI QUIZ

• QUIZ

  Uji Seberapa Jauh Pengetahuan Kamu soal Kerajaan Inggris lewat Kuis Ini!

  Durasi menit

"Charles lemah, tapi William tidak sama sekali," kata Sykes.

"William sebenarnya sudah jadi Raja, hanya saja tidak bertitel," lanjutnya.

Baca Juga : Sosok Putri Eulalia Bangsawan Spanyol yang Paling Disorot

Selain itu, William disebut tidak akan tinggal di Istana Buckingham yang menjadi kediaman raja dan ratu Inggris selama berabad-abad. Istana tersebut konon hanya akan digunakan sebagai kantor Kerajaan Inggris.

Jika nanti sudah naik takhta, Pangeran William dan Kate Middleton disebut akan tinggal di Forest Lodge, kediaman yang baru mereka tempati mulai November 2025.

(yoa/and)

Tonton juga video berikut: