5 Fakta di Balik Supermoon

Malam Rabu, 5 November kemarin menjadi fenomena langit yang menarik. Bulan purnama tampak lebih besar dan terang dari biasanya karena bertepatan dengan momen fenomena supermoon.

Supermoon adalah kondisi saat Bulan berada paling dekat dengan Bumi dalam orbitnya. Berkaitan dengan hal ini, ada lima fakta di balik fenomena supermoon semalam.

1. Paling Istimewa

Supermoon yang dijuluki Beaver Moon ini merupakan yang kedua dari tiga supermoon sepanjang 2025.

Tak hanya itu, supermoon ini termasuk paling istimewa karena menjadi yang paling dekat dengan bumi.

Jarak Bulan hanya sekitar kurang dari 357.000 kilometer dari Bumi. Posisi ini membuat Bulan tampak lebih terang dan besar dibanding supermoon lainnya maupun yang akan datang di Desember mendatang.

2. Jarak Supermoon

Supermoon terjadi saat fase purnama bertepatan dengan posisi Bulan di titik terdekat Bumi dalam orbitnya.

Pada supermoon semalam, jarak Bulan hanya sekitar kurang dari 357.000 kilometer dari Bumi yang lebih dekat dari jarak rata-rata 384.000 kilometer.

Di Indonesia, supermoon bisa dilihat tanpa alat bantu di seluruh wilayah Indonesia asal cuaca cerah.

3. Gempa dan Tsunami

Fenomena supermoon sering dikaitkan dengan mitos adanya pemicu gempa dan tsunami.

Meski gaya gravitasi Bulan kerap mempengaruhi pasang surut air laut, pengaruh supermoon dengan gempa dan tsunami tidak ada kaitannya.

4. Ukuran

Mitos lain yang mengatakan supermoon tampak dua kali lebih besar dari biasanya. Namun, fakta mengatakan perubahan ukuran 14% sulit dilihat dengan mata telanjang.

Bila Bulan terlihat 'raksasa' di horizon, itu disebabkan oleh moon illusion atau efek optik.

5. Fenomena Langka

Supermoon sering dianggap fenomena langka. Namun, supermoon bukan termasuk fenomena langka karena satu tahun, supermoon bisa terjadi tiga hingga empat kali, tergantung posisi orbit bulan.