Mengenal Kereta Rata Pralaya: Kendaraan Bersejarah untuk Jenazah Raja Solo PB XIII

asw | Insertlive
Senin, 03 Nov 2025 13:45 WIB
Kereta Rata Pralaya Mengenal Kereta Rata Pralaya: Kendaraan Bersejarah untuk Jenazah Raja Solo PB XIII/Foto: Rosyid/CNN Indonesia
Jakarta, Insertlive -

Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Hangabehi meninggal dunia pada Minggu (2/11) pagi usai dirawat sejak akhir 2024 lalu akibat komplikasi penyakit yang diderita.

Pakubuwono XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada Rabu (5/11) mendatang. Sebelum dikebumikan, mendiang Raja Solo ini akan diarak menggunakan kereta kuda dari kompleks Keraton Solo menuju rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.

Kereta kuda yang diketahui bernama Kereta Rata Pralaya itu diketahui telah berusia lebih dari satu abad dan memang digunakan sebagai kendaraan jenazah.

ADVERTISEMENT

"Sudah ada sejak PB VII, jadi usianya sudah lebih dari 100 tahun," ungkap adik PB XIII, KGPH Puger kepada awak media pada Minggu (2/11).

Setelah kabar PB XIII berpulang diterima keluarga, para abdi dalem Keraton Solo pun bergegas mempersiapkan Kereta Rata Pralaya. Kereta kuda bersejarah ini sebelumnya disimpan di Gedong Kereta, tepatnya di depan Sasana Putra.

KGPH Puger mengungkapkan bahwa kereta kuda berwarna putih itu memang ditujukan untuk mengangkut jenazah para Raja Solo. Ia juga membeberkan bahwa Kereta Rata Pralaya telah digunakan untuk mengangkut jenazah PB X dan PB XII.

"Jadi ini bukan kereta penumpang, tapi kereta untuk mengangkut jenazah ke luar (keraton). Dulu jenazah PB X dibawa menuju Stasiun Solo Balapan karena diberangkatkan ke Imogiri menggunakan kereta api, kalau PB XII dibawa ke Ndalem Wuryoningratan," beber KGPH Puger.

Sementara adik PB XIII Hangabehi yakni GKR Wandansari Koes Moertijah mengungkapkan bahwa jenazah sang raja hanya transit di Loji Gandrung menggunakan Kereta Rata Pralaya. Jenazah kemudian akan dibawa menggunakan mobil menuju lokasi pemakaman.


"Di sana hanya berhenti untuk memindahkan jenazah dari kereta ke ambulans. Selanjutnya ke Imogiri, lewat jalur biasa," jelas GKR Wandansari.

Menurut peraturan keraton, kereta akan ditarik dengan delapan kuda jika mengangkut jenazah raja, sedangkan jika membawa jenazah putra atau putri raja, akan ditarik delapan ekor kuda.

(asw/dia)
Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER