Mengenal 5 Tahapan Investigative Interview oleh Headhunter untuk Menggaet Kandidat Ideal

Mencari pekerjaan bukan sekadar mengirimkan CV dan menunggu panggilan wawancara. Di era persaingan ketat seperti sekarang, proses perekrutan telah berkembang menjadi lebih kompleks, terutama untuk posisi strategis.
Perusahaan tidak hanya mengandalkan tim internal, tetapi juga bekerja sama dengan profesional perekrutan yang bertugas mencari kandidat terbaik untuk kebutuhan spesifik perusahaan.
Headhunter memainkan peran penting dalam menyaring dan mengevaluasi kandidat secara mendalam.
Salah satu metode yang mereka gunakan adalah investigative interview, yaitu wawancara yang dirancang untuk menggali lebih jauh tentang latar belakang, keahlian, hingga kecocokan kandidat dengan posisi dan budaya perusahaan.
Berikut adalah lima tahapan penting dalam proses tersebut.
1. Persiapan
Sebelum melakukan wawancara, Headhunter menjalankan beberapa langkah penting. Pertama, penggalian informasi dilakukan dengan mempelajari budaya perusahaan klien serta memahami tanggung jawab yang akan diemban oleh calon
kandidat.
Selanjutnya, penentuan kualifikasi mencakup penetapan persyaratan pendidikan, pengalaman kerja, serta keterampilan teknis dan nonteknis yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Terakhir, penelitian terhadap calon kandidat melibatkan analisis mendalam, seperti meninjau CV, memeriksa profil LinkedIn, referensi profesional, dan jejak digital kandidat untuk memastikan mereka layak diproses ke tahap wawancara.
2. Pelaksanaan Interview
Pelaksanaan wawancara oleh headhunter dilakukan setelah proses screening dan pemilihan kandidat terbaik. Tahapan ini dimulai dengan pembukaan wawancara, di mana headhunter menciptakan suasana nyaman, menjelaskan tujuan dan proses wawancara, serta menegaskan kerahasiaan informasi.
Selanjutnya, pertanyaan terstruktur diajukan, mencakup latar belakang, kompetensi, situasional, dan teknis. Headhunter menggali riwayat pekerjaan, pencapaian, hingga cara kandidat menangani situasi di dunia kerja menggunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, Result). Penilaian teknis dilakukan melalui tes, studi kasus, atau simulasi kerja.
Headhunter juga menggunakan teknik probing untuk mendapatkan informasi lebih mendalam dari jawaban kandidat, mengklarifikasi hal-hal yang kurang jelas, dan mengeksplorasi keterampilan serta motivasi kandidat.
Selain itu, soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan interpersonal dievaluasi melalui pertanyaan yang relevan. Tahapan ini dirancang untuk memahami kandidat secara menyeluruh dan memastikan kecocokan dengan posisi yang ditawarkan.
3. Penutupan Wawancara
Ketika semua informasi yang dibutuhkan telah terkumpul, headhunter akan menutup sesi wawancara dengan:
1. Memberikan ringkasan atas hal-hal yang telah dibahas selama wawancara.
2. Mempersilakan kandidat untuk mengajukan pertanyaan tentang posisi, perusahaan, dan lain-lain.
Setelah itu, headhunter akan menjelaskan kepada kandidat tentang langkah berikutnya dalam proses rekrutmen tersebut, seperti ada atau tidaknya wawancara tambahan, tes, atau evaluasi lain yang akan dilakukan.
Selain itu, headhunter juga menginformasikan perkiraan waktu kandidat akan menerima kabar selanjutnya.
4. Pascawawancara
Setelah proses wawancara selesai, tugas keempat headhunter adalah menyusun catatan rinci yang memuat informasi tentang hal-hal berikut. Proses evaluasi kandidat oleh headhunter mencakup beberapa tahapan penting. Dokumentasi dilakukan dengan mencatat jawaban kandidat selama wawancara, meliputi pengalaman, keterampilan, dan pandangan, serta impresi terhadap perilaku seperti cara berkomunikasi, kepercayaan diri, dan motivasi. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.
Selanjutnya, verifikasi informasi dilakukan melalui referensi profesional, seperti mantan atasan atau kolega, dan pengecekan data kandidat, termasuk identitas, pendidikan, pengalaman kerja, sertifikasi, hingga jejak digital dan catatan kriminal (jika relevan).
Tahap akhir adalah laporan evaluasi, yang merangkum kelebihan dan kelemahan kandidat, kesesuaian keterampilan teknis dan soft skills dengan posisi yang ditawarkan, serta kecocokan mereka dengan nilai-nilai, dinamika tim, dan gaya kepemimpinan perusahaan klien.
5. Rekomendasi
Setelah melalui semua tahapan wawancara, langkah terakhir yang dilakukan oleh headhunter adalah menyampaikan laporan rinci kepada klien, yang mencakup evaluasi kelebihan dan kekurangan kandidat.
Headhunter juga membantu klien dalam pengambilan keputusan akhir mengenai apakah kandidat diterima, dipertimbangkan untuk posisi lain, atau tidak cocok sama sekali. Keputusan akhir mengenai perekrutan akan dibuat berdasarkan diskusi dan kesepakatan dengan klien.
Pada dasarnya, headhunter berbeda dari HR recruiter biasa, karena mereka memiliki pengalaman dan jaringan yang lebih luas dalam proses perekrutan, serta akses ke talenta berkualitas tinggi yang jarang tersedia di pasar kerja umum.
Oleh karena itu, jika perusahaan sedang menghadapi kesulitan dalam menemukan kandidat yang tepat untuk posisi tertentu, segera pertimbangkan untuk menggunakan jasa headhunter dari RecruitFirst Indonesia.
Sebagai salah satu perusahaan headhunter di bawah naungan HRnetGroup Limited, perusahaan terkemuka di industri perekrutan dan SDM, ReccruitFirst Indonesia memiliki pengalaman dan jaringan yang luas di berbagai industri.
Hal tersebut memungkinkan RecruitFirst Indonesia untuk menjangkau kandidat dengan kualifikasi, pengalaman, dan potensi kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
(ikh/ikh)
Inilah Pekerjaan Outsourcing yang Bisa Mendorong Efisiensi Bisnis Anda
Rabu, 29 Jan 2025 14:49 WIB
5 Doa agar Diterima Kerja dan Dilancarkan Saat Interview
Kamis, 01 Dec 2022 15:10 WIB
Cara Jawab Pertanyaan HRD soal Kekurangan Diri Saat Interview Kerja
Rabu, 16 Nov 2022 13:17 WIB
Cara Membalas Email dari HRD Saat Melamar Kerja
Selasa, 23 Aug 2022 12:05 WIBTERKAIT