Benarkah Nabi Muhammad Nikahi Aisyah di Usia 10 Tahun? Ini Penjelasannya

Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi saat masih gadis. Ia menjadi istri ketiga Rasulullah setelah istri pertama beliau, Khadijah, meninggal dunia. Setelah itu, Rasulullah menikahi Saudah binti Zam'ah, seorang janda berusia sekitar 30 tahun, dan kemudian menikahi Aisyah.

Aisyah adalah putri dari pasangan Abu Bakar Al-Siddiq dan Ummu Ruman. Jika ditelusuri lebih jauh, nasab Aisyah bertemu dengan Rasulullah pada Murrah bin Ka'ab. Dalam struktur masyarakat Quraish, Aisyah berasal dari marga Bani Taim, yang merupakan bagian dari kelompok suku Quraish.

Menurut Al-Husaini dalam buku 'Baitun Nubuwwah, Rumah Tangga Nabi Muhammad saw.', perempuan Bani Taim dikenal sebagai sosok yang patuh, lembut, dan mudah bergaul. Di sisi lain, kaum pria dari marga ini terkenal dengan pikiran yang cerdas, kedermawanan, kejujuran, serta keberaniannya.

Aisyah dikenal dengan julukan "Humaira" yang berarti pipinya yang merona. Ia memiliki kepribadian yang sangat baik serta ciri fisik yang menawan. Kulitnya putih, wajahnya elok, matanya besar, rambutnya keriting, dan tubuhnya langsing. Tentu saja, yang paling khas adalah pipinya yang berwarna kemerah-merahan.

Aisyah dinikahi oleh Rasulullah pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian di Makkah. Pernikahan ini terjadi sekitar tiga tahun setelah istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid, meninggal dunia.

Banyak versi yang menjelaskan tentang usia Aisyah ketika menikah dengan Rasulullah. Salah satu versi menyebutkan bahwa Aisyah menikah pada usia 6 atau 7 tahun dan baru berusia 10 tahun ketika diajak tinggal satu rumah dengan Rasulullah.

Melihat lebih jauh, pernyataan bahwa pernikahan Aisyah berlangsung saat ia berumur 10 tahun ternyata bertentangan dengan sejumlah fakta sejarah yang ada.

Ketidakcocokan rentang waktu dengan riwayat hidup kakak Aisyah, Asma' binti Abu Bakar, menjadi salah satu bukti yang mendukung pandangan bahwa Aisyah tidak menikah pada usia 10 tahun.

Dalam catatan Ibnu Katsir di kitabnya Al-Bidayah wa Al-Nihayah, disebutkan bahwa Asma' wafat pada usia 100 tahun pada 73 H. Usia Asma' binti Abu Bakar terpaut 10 tahun dengan Aisyah.

Sementara itu, Al-Hafizh Abu Na'im mencatat bahwa Asma' lahir 27 tahun sebelum hijrah Rasulullah ke Madinah. Ini berarti Asma' berusia 27 tahun saat hijrah bersama Nabi ke Madinah.

Jika Asma' berusia 27 tahun saat mengikuti nabi untuk hijrah, maka usia Aisyah pada waktu itu sekitar 17 tahun. Mengingat Rasulullah menikahi Aisyah pada tahun pertama Hijriyah, bisa disimpulkan bahwa usia Aisyah ketika dinikahi Rasulullah berkisar antara 17 hingga 18 tahun.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah mengungkapkan bahwa Rasulullah menikahinya karena sebuah mimpi. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah melihat malaikat membawa Aisyah yang dibalut kain sutera. Malaikat itu memberitahu Rasulullah bahwa perempuan dalam kain sutera itu adalah istrinya. Mimpi ini dialami Rasulullah sebanyak tiga kali.

Rasulullah menanggapi ucapan malaikat itu dengan berkata, "Jika mimpi ini dari Allah, pasti Dia akan mengabulkannya." Dan ternyata, Allah pun mengabulkan mimpi tersebut.

Awalnya, Abu Bakar merasa keberatan ketika Khaulah, utusan Rasulullah, datang untuk melamar Aisyah karena Muth'im sudah mengajukan lamaran terlebih dahulu.

Namun, setelah mengetahui latar belakang keluarga Muth'im yang kurang baik, Abu Bakar mengubah pendapatnya dan tidak lagi menginginkan Muth'im sebagai calon suami Aisyah. Akhirnya, Abu Bakar memberikan izin kepada Rasulullah untuk menikahi putrinya.