Benarkah Membentuk Alis Harus Sesuai Bentuk Wajah? Ini Kata Pakar

Sebagai elemen penting dalam membingkai wajah dan meningkatkan penampilan, alis memainkan peran sentral dalam dunia kecantikan.

Alis yang dirancang dengan tepat dapat mempertegas fitur wajah serta menciptakan kesan harmonis dan rapi. Beberapa studi mengungkap bahwa ada alis tertentu yang diaplikasikan untuk fitur wajah tertentu.

Namun dalam pratiknya, menggambar alis tidak memiliki pakem yang pasti. MUA Leo Afandi memaparkan bahwa dalam menggambar alis tidak hanya harus memperhatikan fitur wajahnya saja, melainkan juga karakter diri.

Sebagai MUA yang telah merias berbagai bentuk wajah, ia mengaku bentuk wajah tertentu, misalnya oval, tak selalu cocok dengan pakem alis untuk wajah tersebut.

"Untuk alis sendiri harus menyesuaikan fitur muka, apa triangle, oval, atau round, banyak pilihannya. Yang pasti karakter alis setiap orang itu berbeda, karakter orang juga berbeda, jadi bikin alis itu nggak bisa sembarang 'Oh mukanya gini, bikin alisnya begini', jadi nggak ada pakem," kata Leo Afandi ditemui di The Brow Lab by Make Over, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (23/8).

"Kalau secara ilmu tertulis, itu ada pakemnya, cuma di dunia nyatanya setiap orang nggak sama. Misal dia mukanya oval, alisnya harus seperti ini misalnya, ternyata nggak cocok," lanjutnya.

Sementara bicara soal tren alis yang tengah populer, Leo Afandi menyebut saat ini tren alis natural dengan serat-serat rambut yang tegas masih hit.

"Tren alis untuk zaman sekarang tuh lebih ke ngikutin alis asli, natural, tapi ada efek serat-serat alisnya terlihat," paparnya.

Sedangkan untuk tren makeup tahun 2025 mendatang, tren natural juga kemungkinan akan berulang. Menurutnya, tahun depan makeup akan lebih soft lagi dibandingkan tahun sekarang.

"2025 mungkin bakal balik lagi ke tren-tren sebelumnya. Namanya tren makeup itu pasti muter-muter ke situ aja kan. Untuk sekarang lebih ke soft lagi. Terus lebih ke warna-warna coral, peachy untuk blush-nya, ya lebih ke natural," tuturnya.