Agama Warga Negara Maladewa dan Persentasenya

Maladewa, bernama resmi Republik Maladewa, merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia.
Negara yang memiliki luas wilayah sekitar 298 kilometer persegi ini berada di sebelah selatan-barat daya India dan sebelah barat daya Sri Lanka.
Dalam buku The Mahavamsa of The Great Chronicle of Srilanka karya Wilhelm Geiger, Maladewa disebut dengan Mahiladiva, artinya Pulau Perempuan.
Orang pertama yang menghuni negara kepulauan yang eksotis ini adalah orang India, sebelum tahun 269 SM.
Pada tahun tersebut, Maladewa masih belum dihuni oleh siapa pun.
Baca Juga : Agama Warga Negara Singapura dan Persentasenya |
Kemudian, seorang pangeran asal India, Sri Soorudasaruna Adeettiya, diasingkan ke Maladewa karena Raja Kalingga, ayah sang pangeran, sangat kecewa dengannya.
Selama berabad-abad, Maladewa disinggahi oleh pelaut Arab dan India.
Pada abad ke-16, bangsa Portugis mengambil alih Maladewa, tetapi berhasil direbut kembali oleh seorang tokoh Muslim, Muhammad Thakurufaanu Al Auzam.
Al Auzam akhirnya memerintah di Maladewa sejak 1573.
Sejak 1887 hingga 26 Juli 1965, Maladewa merupakan kesultanan yang berstatus sebagai Perwalian Inggris.
Namun, Maladewa mengubah status tersebut menjadi negara republik hingga saat ini.
Agama di Maladewa
Maladewa memiliki populasi 0,006 persen dari populasi dunia. Penduduk di negara ini diperkirakan berjumlah 518.103 jiwa, dilansir dari laman resmi Population Today pada Jumat (7/6).
Sebagian besar masyarakat Maladewa menganut agama Islam. Bahkan, dalam sebuah video tentang Maladewa pada kanal YouTube Data Fakta, persentase umat Muslim di negara ini adalah hampir 100 persen.
Di sisi lain, The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) menyebutkan bahwa persentase populasi umat Muslim di Maladewa adalah 99,41 persen. Angka ini merupakan gabungan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Houssain Kettani dan Pew Research Center, dilansir dari laman resmi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) pada Jumat (7/6).
Maladewa dijuluki sebagai Negara Muslim Terkecil di Dunia dikarenakan dominasi umat Muslim di negaranya.
Dakwah yang belum mendapat izin dari pemerintah Maladewa tidak diperbolehkan di Maladewa. Hal ini bertujuan untuk menghindari paham radikal di tengah masyarakat.
Dalam konstitusi Republik Maladewa, Islam adalah agama wajib bagi seluruh warga negara Maladewa tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, pemerintah Maladewa memperketat peraturan bagi para wisatawan, seperti melarang minuman beralkohol, daging babi, majalah pornografi, dan hal-hal lainnya yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Kebudayaan Masyarakat Maladewa
Selain terkenal dengan alamnya yang luar biasa, Maladewa juga dikenal dengan kebudayaannya yang tak kalah unik.
Berikut adalah kebudayaan masyarakat Maladewa, seperti dilansir dari laman resmi Adotripcom pada Jumat (7/6).
1. Seni Tari dan Musik
Seni tari dan musik yang paling terkenal di Maladewa adalah Bodu Beru. Bodu Beru ditampilkan oleh sekelompok penabuh genderang, penari, dan penyanyi yang menciptakan irama dengan drum besar. Tarian yang dibawakan oleh penari Bodu Beru merupakan tarian yang energik.
2. Festival Lokal
Masyarakat Maladewa merayakan sejumlah festival yang berlandaskan ajaran Islam, seperti Iduladha dan Tahun Baru Islam. Selain itu, masyarakat Maladewa juga merayakan Hari Nasional Maladewa.
3. Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional masyarakat Maladewa adalah libaas, pakaian yang dibuat dari kain katun tenunan tangan. Untuk pria, pakaian libaas terdiri dari kemeja lengan panjang dan sarung. Untuk wanita, pakaian libaas terdiri dari gaun panjang, feyli, dan jilbab.
4. Perahu Tradisional Dhoni
Dhoni adalah perahu nelayan tradisional khas Maladewa. Bahkan, perahu ini dijadikan sebagai simbol dari Maladewa. Menurut sejarah, dhoni digunakan sebagai alat transportasi dan kerap digunakan oleh nelayan untuk memancing.
5. Makanan Tradisional
Makanan khas Maladewa banyak mendapat pengaruh dari tradisi kuliner India Selatan, Sri Lanka, dan Arab. Makanan tradisional Maladewa yang populer terdiri dari garudhiya (kaldu ikan), mas huni (ikan parut dengan kelapa), dan rhinaakuru (pasta kental berbahan dasar ikan).
(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/and)TERKAIT