Agama Warga Negara Israel dan Persentasenya

Israel merupakan salah satu negara di Asia Barat.
Negara yang bernama resmi Negara Israel ini berbatasan dengan Palestina, Lebanon di sebelah utara, Suriah di timur laut, Yordania di sebelah timur, dan Mesir di barat daya.
Nama "Israel" berasal dari cucu Abraham, Yakub, yang dinamai Israel dari Tuhan Ibrani, yang berasal dari Alkitab.
Pada Mei 1948, Israel dinyatakan secara resmi sebagai negara merdeka oleh Kepala Badan Yahudi sekaligus perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion.
Penduduk Israel berjumlah lebih dari 9 juta jiwa, yang didominasi oleh etnis Yahudi.
Meski begitu, ada beberapa etnis minoritas lainnya, salah satunya etnis Arab yang telah menjadi warga negara Israel.
Agama di Israel
Masyarakat Israel menganut agama yang beragam, yaitu Yahudi, Islam, Kristen, dan Druze.
Dilansir pada Kamis (30/5), Yahudi menjadi agama mayoritas di Israel. Ada sekitar 73,6 persen warga Israel yang memeluk agama Yahudi.
Sementara, Islam menjadi agama terbesar kedua di Israel, dengan persentase sebesar 18,1 persen.
Kemudian, disusul oleh agama Kristen dan agama Druze, yang masing-masing memiliki persentase sebesar 1,9 persen dan 1,6 persen.
Agama Yahudi dan Tembok Ratapan
Tembok Ratapan merupakan sisa dari dinding bangunan besar atau kuil suci yang didirikan oleh Raja Israel, Herodes, dikutip pada Kamis (30/5).
Awalnya, Tembok Ratapan memiliki panjang hingga 485 meter, tetapi menjadi 60 meter saja setelah kaum Yahudi melakukan pemberontakan terhadap Kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.
Dalam sebuah video sejarah di kanal YouTube ferry channel, dijelaskan bahwa Tembok Ratapan dianggap sebagai situs sakral oleh orang-orang Yahudi.
Setiap tahun, ada ribuan orang Yahudi yang datang ke Tembok Ratapan untuk berziarah.
Setelah kuil suci hancur, banyak orang Yahudi yang datang ke sisa dinding dari kuil tersebut untuk meratapi kehancuran kuil dan berdoa.
Dalam sejarah Yerusalem, Tembok Ratapan terus diperebutkan oleh berbagai kalangan. Namun, tembok tersebut berhasil dikuasai oleh kaum Yahudi pada tahun 1967.
Tembok Ratapan digunakan oleh seluruh umat Yahudi di dunia untuk berdoa. Mereka percaya bahwa tembok tersebut memiliki telinga Tuhan.
Tradisi berdoa di Tembok Ratapan dimulai pada abad pertengahan.
Jika seorang Yahudi tak dapat berdoa langsung di Tembok Ratapan, maka ia dapat mengirimkan doa atau menggunakan doa khusus untuk orang Yahudi.
Doa yang dikirim tersebut ditulis dalam secarik kertas, lalu diselipkan di celah-celah dinding Tembok Ratapan.
Jika diperhatikan dengan jelas, orang Yahudi melakukan ibadah di Tembok Ratapan dengan menciumi dinding di tembok tersebut. Selain itu, ada juga yang membaca Taurat sambil menggerak-gerakkan kepala.
Ketika menjalankan ibadah di Tembok Ratapan, tempat pria dan wanita diberikan pembatas, sehingga umat Yahudi menjalankan ibadah secara terpisah antara pria dan wanita.
(kpr/kpr)
Penting Dipahami: Ini Arti Bendera Merah yang Dikibarkan Iran Setelah Diserang Israel
Senin, 30 Jun 2025 09:40 WIB
10 Brand Kurma Israel yang Terkenal di Indonesia, Ada Langgananmu?
Jumat, 01 Mar 2024 17:45 WIB
Larang Warganya Menikah dengan Orang Palestina, Ini Aturan Pernikahan di Israel
Rabu, 17 Jan 2024 21:00 WIB
Viral Suporter Tolak Wawancara dari Media Israel Saat Piala Dunia 2022 Qatar
Senin, 28 Nov 2022 17:30 WIB
Damon Albarn Bahas Genosida di Gaza: Palestina Punya Hak untuk Tetap di Tanahnya
Minggu, 10 Aug 2025 15:30 WIB
Dukung Palestina, Olivia Rodrigo: Tak Ada Kata yang Bisa Menggambarkan Kesedihan Saya
Senin, 14 Jul 2025 18:30 WIB
Daftar Perusahaan yang Sokong Genosida Israel
Kamis, 10 Jul 2025 19:30 WIBTERKAIT