Agama Warga Negara Guinea dan Adat Budayanya

Guinea adalah salah satu negara pemilik cadangan bauksit terbesar di dunia, yang berada di kawasan Afrika Barat.

Negara yang bernama resmi Republik Guinea ini berbatasan dengan Guinea-Bissau di barat laut, Senegal di utara, Mali di timur laut, Pantai Gading di tenggara, Sierra Leone dan Liberia di selatan, dan Samudera Atlantik di bagian barat.

Populasi Guinea diperkirakan mencapai lebih dari 14,4 juta jiwa.

Kehidupan beragama di negara tersebut menarik untuk diketahui.

Warga Guinea diketahui menganut beberapa agama atau kepercayaan yang berbeda.

Untuk mengetahui agama apa saja, berikut adalah agama yang dianut masyarakat Guinea beserta persentasenya.

1. Islam

Guinea merupakan salah satu negara Afrika yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Berdasarkan data U.S. Department of State, ada sekitar 85 persen pemeluk agama Islam. Data tersebut diambil dari perkiraan demografi keagamaan warga Guinea tahun 2022.

Umat Muslim di Guinea sebagian besar adalah penganut Maliki Sunni. Selain itu, ada juga golongan lain, seperti Sufisme.

2. Kristen

Penganut agama Kristen di Guinea diperkirakan mencapai 8 persen pada tahun 2022 silam.

Jika dibandingkan dengan pemeluk Islam, angkanya justru lebih rendah.

Meski begitu, Kristen bisa disebut sebagai agama terbesar kedua di Guinea.

Kelompok Kristen di Guinea terdiri dari Roma, Anglicans, Baptists, Jehovah's Witnesses, hingga Seventh-day Adventists.

3. Agama Tradisional

Warga Guinea juga memiliki agama tradisionalnya sendiri. Angkanya mencapai sekitar 7 persen.

Pemeluk agama tradisional Guinea memasukkan ritual pribumi dalam praktik keagamaannya.

4. Agama Lain

Selain tiga agama di atas, sebagian kecil warga Guinea juga memilih agama lain.

Beberapa di antaranya adalah Baha'i, Buddha, Hindu, dan lainnya.

Timnas Guinea U-23/ Foto: Dok. lnstantFoot

Adat dan Budaya Masyarakat Guinea

Di bawah ini adalah adat dan budaya yang dimiliki masyarakat Guinea.

1. Keanekaragaman Etnis

Guinea merupakan rumah bagi lebih dari 24 kelompok etnis yang berbeda.

Ada berbagai macam suku yang terdiri dari Fulani, Malinke, Susu, dan lainnya.

Masing-masing dari suku tersebut memiliki warisan budaya mereka sendiri.

2. Bahasa

Bahasa resmi Guinea adalah bahasa Prancis. Meski begitu, ada lebih dari 40 bahasa etnis yang digunakan secara luas.

Bahasa Susu, Pular, dan Malinke memiliki pengaruh kuat dalam interaksi sehari-hari.

3. Seni dan Musik

Seni dan musik memainkan peran penting dalam budaya Guinea.

Alat musik tradisional seperti balafon (alat musik perkusi), kora (alat musik senar), dan djemble (alat musik membran) kerap dimainkan dalam perayaan dan upacara adat.

4. Seni Topeng

Pertunjukan seni topeng di Guinea mempunyai nilai spiritual dan ritualistik.

Topeng-topeng tersebut dipakai saat upacara-upacara adat, yang setiap topengnya memiliki makna simbolis.

Pertunjukan ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya saja, tetapi juga merayakan kehidupan dan keberagaman masyarakat Guinea.

5. Festival dan Upacara Adat

Masyarakat Guinea merayakan sejumlah festival besar dan upacara adat sepanjang tahun.

Festival International des Masques et des Arts (Festival Topeng dan Seni Internasional) adalah salah satu acara tahunan yang paling penting.

6. Kuliner

Makanan khas Guinea biasanya terbuat dari beras, kacang-kacangan, ikan, dan daging.

Makanan khas seperti Jollof rice, mafé (hidangan kacang tanah), dan soupe kandia (sup kacang merah) merupakan hidangan yang mencirikan rasa serta kekayaan budaya Guinea.

7. Pakaian Tradisional

Pada acara-acara formal atau perayaan adat, masyarakat Guinea sering mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni dan dihiasi dengan motif tradisional.

Wanita kerap memakai boubou, pakaian longgar dengan hiasan khas, dan pria memakai pakaian tradisional seperti boubou atau bubu.

8. Olahraga Tradisiona

Olahraga tradisional, seperti lutte, bentuk gulat tradisional, sering diadakan dalam festival atau acara adat.

Olahraga ini tak hanya olahraga fisik semata, tetapi juga menggambarkan kekuatan dan keuletan.