Kemenag Ungkap Penyebab Jemaah Aolia di Gunungkidul Lebaran Hari Ini

Jamaah Masjid Aolia di Gunungkidul, Yogyakarta melaksanakan salat Idulfitri pada hari ini, Jumat (5/4).

Peristiwa ini pun membuat geger karena bulan Ramadan baru berjalan 25 hari versi pemerintah dan hari ke-26 bagi Muhammadiyah.

Namun, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag DIY Jauhar Mustofa menuturkan bahwa jemaah tersebut sudah mulai berpuasa sejak 7 Maret, lima hari sebelum tanggalan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam hitungan jemaah tersebut, bulan Ramadan berakhir pada Kamis (4/4) dan Idulfitri jatuh pada hari ini.

Jemaah yang dipimpin oleh Pimpinan Raden Ibnu Hajar Pranolo (Mbah Benu) ini memiliki prinsip sendiri dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal.

Hal itu pun telah disampaikan Jauhar Mustofa kepada Direktur Urais Kemenag RI.

"Mereka punya prinsip memulai puasa dan Lebaran, juga punya dalil sendiri yang diyakini oleh Pak Ibnu dan para pengikutnya," kata Jauhar seperti dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (5/4).

"Kita tidak bisa memaksakan aturan yang dipakai pemerintah, tidak bisa meskipun tahun ini agak mencolok karena bedanya lima hari. Biasanya kan satu dua hari dengan Aolia," sambungnya.

Meskipun berbeda dari umat Muslim di Indonesia yang lain, masyarakat setempat yang tidak masuk dalam jemaah Masjid Aolia menghormati putusan tersebut dan menjaga silaturahmi.

"Jadi terjaga, saling menghormati. Masih terjaga dengan baik. Pemerintah menghormati keputusan Mbah Benu dan jemaahnya, tapi insyaallah silaturahmi akan kita lakukan," imbuhnya.

"Cuma dalam hal ini (puasa dan Lebaran) mereka berbeda," pungkasnya.