Ini Aliran Jemaah Aolia yang Melaksanakan Salat Idul Fitri Hari Ini

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Jumat, 05 Apr 2024 14:30 WIB
Salat id di Masjid Raya Al Jabar, Kota Bandung Ini Aliran Jemaah Aolia yang Melaksanakan Salat Idul Fitri Hari Ini/ Ilustrasi Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Jakarta, Insertlive -

Jemaah Aolia sudah melaksanakan salat Idul Fitri pada Jumat (5/4) di Masjid Aolia Gunung Kidul.

Waktu salat Idul Fitri jemaah tersebut dibeberkan oleh salah satu kerabat Imam Jamaah Masjid Aolia KH. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu), Daud, ketika dihubungi wartawan lewat sambungan telepon pada Kamis (4/4).

"Betul, besok (salat Idul Fitri)," ucap Daud.

ADVERTISEMENT

Meski melaksanakan salat Idul Fitri di hari Jumat (5/4), tidak ada gema takbir pada Kamis malam (4/4) dan akan dilakukan salat Isya berjamaah yang diikuti 30-an orang.

"Besok selesai salat Id juga tidak ada acara halal bi halal, langsung persiapan jumatan," katanya.

Apa Itu Jemaah Aolia?

Putra ketiga Pengasuh Jemaah Aolia, Musa Asigbillah, menjelaskan mengenai salat Idul Fitri yang dikerjakan lebih awal oleh Jemaah Aolia dan pengertian dari Aolia itu sendiri.

Musa mengatakan bahwa Jemaah Masjid Aolia dipimpin langsung oleh Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau lebih dikenal dengan Mbah Benu.

Para jamaahnya menyebut Mbah Benu sebagai Mursyid atau guru.


Jemaah Aolia menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah, yaitu mengikuti dan berpegang teguh dengan sunah Nabi serta sunah khulafaurrasyidin setelahnya.

Musa mengaku bahwa Jemaah Aolia sudah ada cukup lama sebelum dirinya lahir.

Hingga saat ini, Jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah, khususnya Jawa Tengah dan DIY. Bahkan, tak bisa terhitung dengan pasti karena jumlah mereka yang sangat banyak.

"Kalau secara pasti saya tidak tahu karena sangat banyak. Di (Kecamatan) Panggang ada sekitar 10 titik," jelas Musa.

Musa juga menyebutkan bahwa Mbah Benu mendapatkan keilmuannya secara Laduni, yang turun tiba-tiba ke pribadinya.

Menurut cerita, Mbah Benu pernah dibimbing oleh mursyid-mursyid.

"Beliau pernah mondok seperti di Pesantren Mbulus, pesantren daerah Maron Purworejo. Bahkan, beliau dibimbing juga mursyid-mursyid yang lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro dimakamkan di Gunung Turgi dan Sunan Pandanaran di Klaten," ujar Musa.

Alasan Salat Idul Fitri Lebih Awal

Mbah Benu menjelaskan alasan mereka menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena hal itu adalah keyakinan yang selama ini mereka anut.

Di Indonesia, ada kebebasan memilih untuk menentukan hari rayanya sendiri.

"Indonesia itu bebas. Mau hari raya silakan, tidak hari raya, ya, monggo. Mau puasa monggo, tidak puasa monggo. Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, ndak boleh itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Mbah Benu menambahkan bahwa jemaahnya tidak pernah menjelekkan pihak lain. Namun, jika dijelekkan, ia justru mempersilakannya.

Mbah Benu mengimbau jemaahnya untuk tidak marah karena tidak ada kamus marah di Jemaah Aolia sesama anak cucu Nabi Adam.

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER