Ternyata Ini Alasan Adik Buya Hamka Pindah Kristen dan Jadi Pendeta

Abdul Wadud Karim Amrullah merupakan adik Buya Hamka. Ia disebut telah agama ke Kristen dan menjadi seorang pendeta.
Abdul Wadud sudah berkelana ke Eropa dan Amerika sejak masih berusia 19 tahun.
Wadud sebenarnya masih memeluk agama Islam ketika memutuskan berkelana keluar negeri pada 1947.
Namun, momen persinggahan ke Amerika Serikat langsung mengubah kisah hidup Abdul Wadud.
Abdul Wadud menikah dengan seorang perempuan bernama Vera Ellen George.
Wanita tersebut lantas memilih menjadi mualaf pada 1970 mengikuti keyakinan Abdul Wadud.
Abdul Wadud pun aktif dalam dalam berbagai kegiatan di Islamic Centre Los Angeles selama bertahun-tahun.
Lalu, Abdul Wadud dan keluarganya memutuskan pindah ke Indonesia dan menetap di Bali pada 1977.
Abdul Wadud sempat bekerja di biro perjalanan Pacto milik Hasjim Ning ketika tinggal di Denpasar.
Abdul Wadud dan istri kemudian merintis bisnis hingga memiliki sebuah toko. Sayangnya, toko milik Abdul sering mengalami kecurian.
Hal tersebut membuat kondisi keuangan keluarga Abdul Wadud menjadi kacau. Kondisi tersebut lantas juga membuat Vera istri Wadud memutuskan untuk kembali memeluk agama Kristen.
Siapa sangka, Abdul Wadud ternyata memilih untuk mengikut sang istri menjadi Nasrani.
Abdul Wadud kemudian dibaptis oleh Pendeta Gereja Baptis Gerard Pinkston di Kebayoran Baru, pada Februari 1983.
Momen pembaptisan Abdul Wadud tersebut terjadi setelah sang kakak, Buya Hamka meninggal pada 24 Juli 1981.
Abdul Wadud pun berganti nama menjadi Willy Amrul usai momen pembaptisan. Nama Amrul diambil Abdul Wadud dari nama belakangnya yakni Amrullah.
Tak hanya itu, Abdul yang kembali lagi ke AS kemudian memilih menjadi seorang pendeta di Gereja Pekabaran Injil Indonesia (GPII) di California.
Willy Amrull juga pernah terlibat dalam penginjilan di Sumatera Barat sebagai bagian dari tugas pendeta.
Cerita perjalanan spiritual Abdul Wadud Karim Amrullah ini tertulis di buku autobiografinya yang berjudul 'Dari Subuh hingga Malam: Perjalanan Seorang Putra Minang Mencari Jalan Kebenaran' yang rilis pada 2011.
(ikh/ikh)TERKAIT