Makna Kelinci, Telur, dan Daun Palem di Paskah

Paskah adalah hari besar keagamaan umat Kristiani yang bertujuan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus setelah penyaliban.
Sebelum merayakan Paskah, ada tiga ibadah yang harus dijalani Tri Hari Suci atau tiga hari suci sebelum Paskah, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
Tahun ini, Paskah jatuh pada hari Minggu, 31 Maret 2024.
Simbol Kelinci, Telur, dan Daun Palem
Dalam perayaan Paskah, terdapat tiga hal yang selalu hadir, yaitu telur, kelinci, dan daun palem.
Ketiga hal tersebut dijadikan sebagai simbol oleh umat Kristiani karena bermakna filosofis yang mendalam.
Sejarah dan Makna Telur Paskah
Telur Paskah berasal dari tradisi kaum Indo-Eropa, di mana telur melambangkan musim semi.
Pada masa lalu, orang-orang biasa menghadiahkan telur saat perayaan musim semi di Persia, yang juga menandakan dimulainya tahun baru.
Pada abad pertengahan, telur-telur dibagikan pada Hari Raya Paskah untuk semua abdi kerajaan.
Terdapat catatan bahwa Raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan untuk merebus 450 butir telur menjelang Paskah.
Setelah itu, diberi warna atau dibungkus dengan daun keemasan dan dibagikan untuk seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.
Dalam agama Kristen, telur bermakna religius sebagai lambang makam batu, di mana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya.
Selain itu, ada pendapat yang mengatakan bahwa telur merupakan tanda istimewa Paskah karena telur adalah salah satu makanan penting selama masa Prapaskah pada zaman dulu.
Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur Paskah dengan warna cerah untuk mengharapkan berkat, menyantapnya, dan memberikannya kepada teman atau kenalan sebagai hadiah.
![]() |
Sejarah dan Makna Kelinci Paskah
Sejarah pasti dari kelinci Paskah sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Namun, diketahui bahwa kelinci sudah dijadikan sebagai simbol kuno dari kesuburan dan kehidupan baru.
Injil sendiri tidak menyebut hewan bertelinga panjang dan berekor pendek ini sebagai pengantar telur untuk anak-anak di Minggu Paskah.
Kelinci Paskah dipercaya berasal dari Jerman pada abad ke-17 yang memiliki tradisi menggunakan telur bernama "Osterhase" atau "Oschter Haws".
Kelinci Paskah dipercaya membawa keranjang berisi telur warna-warni yang diletakkan di sekitar rumah untuk anak-anak yang baik.
Berdasarkan laman Lembaga Bahasa Jerman Sonne Sprachhaus, kelinci Paskah dianggap sebagai simbol kehidupan baru dan kesuburan, yang sesuai dengan makna kebangkitan Yesus Kristus di Hari Paskah.
Selain itu, kelinci memiliki kaki belakang yang besar, kuat, dan berguna untuk mengubah kecepatan serta untuk mendaki tanah-tanah yang curam.
Sebaliknya, kaki depannya kecil dan lemah.
Kondisi kaki depan dan kaki belakang kelinci tersebut membuatnya mudah untuk mendaki, tetapi sulit untuk turun.
Kondisi tersebut digunakan untuk melambangkan jalan panggilan seorang Kristian.
Mereka harus enggan dan sulit menurun dalam hal moral kehidupan, tetapi sebaliknya harus sigap, cepat, dan lincah untuk mendaki jalan menuju kebangkitan Tuhan.
Makna Daun Palem Paskah
Biasanya, daun palem digunakan dalam perayaan Minggu Palma yang menjadi pembuka Pekan Suci Paskah.
Upacara pemberkatan daun palem dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja.
Umat akan melambai-lambaikan daun palem sambil menyanyikan pujian-pujian dengan lagu yang meriah.
Daun palem tersebut akan diletakkan di salib. Di tahun berikutnya, daun palem yang sudah diberkati dalam Perayaan Minggu Palma akan dikumpulkan dan dibakar untuk Rabu Abu.

Ini Makna Rangkaian Hari Paskah, Penuh Doa dan Syukur
Kamis, 17 Apr 2025 22:30 WIB
Ini Aturan Pantang dan Puasa Katolik Masa Prapaskah 2025
Rabu, 05 Mar 2025 16:30 WIB
Doa Syafaat Kristen yang Dibaca Saat Hari Raya Paskah Kebangkitan Yesus Kristus
Kamis, 28 Mar 2024 19:30 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIBTERKAIT