Tafsir Surat Ad Duha Ayat 11 yang Dikuti Ustaz Solmed untuk Pamer Harta Menurut Ibnu Katsir

Aji Pangestu | Insertlive
Senin, 22 Jan 2024 21:00 WIB
Ustaz Solmed Tafsir Surat Ad Duha Ayat 11 yang Dikuti Ustaz Solmed untuk Pamer Harta Menurut Ibnu Katsir/Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Sholeh Mahmoed Nasution atau biasa dikenal dengan nama panggung nya Ustad Solmed atau Ustaz Solmed akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia.

Ia menjadi buah bibir karena aksinya yang dinilai doyan pamer harta alias riya.

Aksi Ustaz Solmed tersebut yakni pamer rumah mewahnya yang di kawasan Bogor dengan fasilitas mulai dari, kolam renang, playground, kafe hingga lapangan basket dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

Bahkan Ustad Solmed juga menunjukkan aksinya touring dengan motor gede, mobil sport mewah Ferrari hingga bepergian ke luar negeri. Hal ini Ustad Solmed dianggap riya.

Aksi pamer ini dianggap berbanding terbalik dengan banyak ayat Al-Qur'an yang melarang sikap seseorang yang memamerkan harta benda nya, karena itu hanyalah titipan sementara dari Allah Swt.

Tidak hanya diam, Ustad Solmed pun menyampaikan pembelaan terkait sikapnya yang dinilai pamer harta, ternyata diperbolehkan dalam islam dan dijelaskan dalam Q.S Ad Dhuha ayat 11 yang berbunyi:

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Bacaan Arab-Latin: wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.


Artinya: "Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."

"Kalau kamu dapat nikmat, kasih tahu. 'Fa haddits' itu kalau bahasa sekarang update status, informasikan ke orang," kata Ustad Solmed saat menerangkan.

Ustaz Solmed dan April JasmineUstaz Solmed dan April Jasmine/ Foto: instagram.com/aprilejasmine85

Tafsir Surat Ad Dhuha Ayat 11

Makna dari Ad Dhuha ayat 11 adalah perintah untuk menunjukkan nikmat yang diterima sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt.

Menurut sebagian ulama, pamer yang disebutkan bukanlah menjuru ke arah riya, tetapi agar orang lain dapat mencontoh dan menjadi termotivasi dengan apa yang sudah kita lakukan.

Adapun tafsiran dalam Q.S Ad-Dhuha ayat 11 yaitu, Allah menegaskan lagi kepada Nabi Muhammad agar memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan miskin serta mensyukuri, menyebut, dan mengingat nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kita bukanlah untuk membangga-banggakan diri, tetapi untuk mensyukuri dan mengharapkan orang lain mensyukuri pula nikmat yang telah diperolehnya. Dalam sebuah hadis, Nabi saw. mengatakan: Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia tidak mensyukuri Allah. (Riwayat Abu Dawud dan at-Tirmizi dari Abu Hurairah).

Perihal tafsir ini juga sempat dijelaskan dalam ceramah Ustad Adi Hidayat yang diunggah ke YouTube. Dalam video tersebut, sang dai menjelaskan tentang hukum pamer kekayaan dijelaskan dalam surat At Takatsur.

Adapun Asbabun nuzul ini tercantum dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Munir yang berisi bahwa Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Buraidah.

Dia mengatakan, "Ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah dari kalangan kaum Anshar. Yakni Bani Haritsah dan Bani Harits. Mereka saling berbangga dan memperbanyak harta. Satu kabilah mengatakan, "Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?" Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Mereka saling berbangga dengan menyebut orang-orang yang masih hidup. Kemudian mereka berkata, "Mari ikutlah kami ke kuburan."

Lantas salah satu dari dua kabilah itu mengatakan, "Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?" Mereka berkata saling menunjuk-nunjuk kuburan tersebut.

Karena itulah Allah menurunkan surat At Takatsur untuk mengingatkan bahwa semua harta benda itu bukan ukuran kemuliaan, kehebatan, di hadapan Allah namun titipan yang akan dipertanggungjawabkan semua itu akan hanyut, hilang ditinggalkan saat masuk ke dalam kubur.

(Aji Pangestu/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER