Ini Penyebab Utama Perselingkuhan Menurut Psikologi

INSERTLIVE | Insertlive
Selasa, 02 Jan 2024 18:30 WIB
Ilustrasi Selingkuh Ini Penyebab Utama Perselingkuhan Menurut Psikologi/Foto: Insertlive
Jakarta, Insertlive -

Kasus perselingkuhan belakangan ini ramai muncul. Kasus yang paling baru adalah perselingkuhan antara pramugari dan pilot yang viral di media sosial.

Kasus viral tersebut pun memunculkan persepsi publik bahwa perselingkuhan rawan terjadi di lingkup pekerjaan.

Lantas benarkah demikian? Menurut studi yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior yang dikutip dari CNBC Indonesia, ditemukan bahwa faktor lingkungan bisa memengaruhi seseorang untuk berselingkuh.

ADVERTISEMENT

Psikolog Gurit Birnbaum dari Baruch Ivcher School of Psychology menjelaskan, lingkungan yang dimaksud memengaruhi perselingkuhan adalah lingkungan yang memberi kesan seolah-olah perselingkuhan itu wajar.

Lingkungan seperti ini dapat membuat orang berpikir tidak ada salahnya jika mereka juga selingkuh.

"Lingkungan teman sebaya yang memberi kesan bahwa perselingkuhan itu adalah hal wajar bisa membuat seseorang tertarik dan mempertimbangkan untuk berselingkuh," kata Birnbaum.

"Namun, tentu saja, lingkungan di mana perselingkuhan merajalela tidak serta merta mengubah orang menjadi selingkuh," lanjutnya

Meski begitu, jika seseorang sudah rentan terhadap perselingkuhan atau jika peluang perselingkuhan muncul, lingkungan ini dapat memberikan dorongan ekstra. Seseorang yang berada di lingkungan semacam itu bisa mengalami dilema antara mengikuti nilai-nilai moral atau mengalah pada godaan.


Untuk lebih memahami fenomena perselingkuhan ini, Birnbaum mengeksplorasi apakah paparan cerita dan contoh perselingkuhan akan menurunkan komitmen kesetiaan.

Dalam tiga penelitian, tercatat reaksi subjek setelah diperlihatkan contoh kasus orang selingkuh. Ini diikuti dengan reaksi peserta saat mereka memikirkan atau berinteraksi dengan orang lain yang menarik.

Studi tersebut menunjukkan bahwa setelah terpapar tindakan pengkhianatan, komitmen kesetiaan peserta terhadap hubungan mereka menurun. Peserta juga menyatakan keinginan yang lebih besar untuk selingkuh.

"Lingkungan yang mendorong prevalensi perselingkuhan yang lebih besar bisa membuat orang lebih rentan terhadap perselingkuhan," kata Birnbaum.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% dari orang dewasa AS yang menikah (tepatnya 53% wanita dan 44% pria) pernah berselingkuh.

Meskipun tidak ada perbedaan gender dalam hal sejauh mana laki-laki dan perempuan berpotensi main serong, peneliti menemukan bahwa laki-laki kurang menunjukkan komitmen terhadap hubungan mereka saat ini.

(dia/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER