Doa Menyambut Tahun Baru Masehi dalam Islam

Dalam hitungan hari lagi, kita akan menyambut tahun baru Masehi 2024, sebagian orang banyak yang merayakannya dengan berpesta, pergi ke tempat hiburan, pulang kampung atau berkumpul bersama keluarga.
Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi umat Muslim untuk membaca doa awal tahun Masehi dan doa akhir tahun Masehi.
Membaca doa dapat dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt. selama setahun yang telah berlalu dan sebagai permohonan ampunan serta keberkahan di tahun yang baru.
Momentum pergantian tahun baru ini harus kita jadikan sebagai momentum muhasabah diri dan juga evaluasi diri agar tahun yang akan tahun datang akan semakin baik.
Lalu apakah boleh membaca doa tahun baru Islam saat tahun baru Masehi? Dan bagaimana doa untuk menyambut tahun baru Masehi yang akan datang? Yuk simak artikel berikut ini.
Bolehkah Membaca Doa Tahun Baru Islam Saat Tahun Baru Masehi?
Saat menyambut tahun baru Masehi banyak sebagian orang yang memiliki perbedaan pendapat, yaitu tentang persamaan doa yang dibaca saat tahun baru Islam dan tahun baru Masehi, apakah boleh?
Tentu saja boleh, asalkan tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi SAW serta tidak meyakininya secara khusus sebagai kesunahan saat tahun baru Masehi. Namun membacanya dengan dasar kesunahan, yaitu dengan berdoa secara umum di waktu kapanpun, karena tidak ada riwayat hadis Nabi SAW yang membahas secara khusus tentang bacaan doa awal tahun Hijriyah dan juga tahun baru Masehi.
Sebenarnya pergantian tahun baru ini tidak terikat dengan agama manapun. Ini hanyalah fenomena alam yang membuktikan tentang kekuasaan Allah SWT.
Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin:
وأما الترضي عن الصحابة فلم يرد بخصوصه هنا كبين تسليمات التراويح ، بل هو بدعة إن أتي به يقصد أنه سنة في هذا المحل بخصوصه ، لا إن أتي به بقصد كونه سنة من حيث العموم
Artinya: "Adapun doa taradhi untuk para sahabat maka tidak ada dalil khususnya dibaca sebelum mengumandangkan iqamah dan azan, sebagaimana di sela-sela shalat tarawih. Bahkan doa itu menjadi bid'ah bila orang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan yang khusus pada waktu. Tapi tidak bid'ah bila orang yang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan secara umum." (Abdurrahman bin Muhammad Baalawi, Bughyatul Mustarsyidin, halaman 74).
Doa Menyambut Tahun Baru Masehi
Meski dalam Islam peringatan tahun baru digelar di tahun Hijriah, tetapi tidak ada salahnya saat Tahun Baru 2024 Masehi juga disambut dengan membaca doa akhir dan awal tahun tersebut. Berikut doa akhir tahun dan doa awal tahun yang dapat dibaca saat menyambut Tahun Baru 2024.
Doa Awal Tahun Masehi
Mengutip dari NU Online, berikut ini adalah bacaan doa untuk menyambut awal tahun Masehi:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Bacaan Arab-Latin: Allahumma antal abadiyyul qadiimul awwalu wa'ala fadlika al-'azimi wa karimi judika al-mu'awwalu, wa hadza 'aamun jadidun qad aqbal. As'aluka al-'ishmata fiihi minash-shaytani wa auliya'ihi, wal-'awna 'ala hadzihin-nafsi al-ammara bis-su', wal-ishtighala bima yuqorribuni ilaika zulfaya, ya dzal-jalaali wal-ikram.)
Terjemahan: "Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Abadi, Yang Maha Awal dan atas karunia-Mu yang agung dan kemurahan pemberian-Mu yang dapat diandalkan. Tahun baru telah tiba, aku memohon perlindungan dari setan dan para sekutunya di dalamnya, serta pertolongan untuk menghadapi diri yang cenderung kepada kejahatan. Aku berharap agar sibuk dengan hal-hal yang mendekatkan diriku kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
Doa Akhir Tahun Masehi
Berikut adalah doa akhir tahun Masehi yang dapat dibaca saat pergantian tahun tiba.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ عَنْهُ، وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلى عُقُوْبَتِيْ، وَدعَوْتَنِيْ إِلى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلى مَعْصِيَّتِكَ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ.
Bacaan Arab-Latin: Allohumma ma 'alimtu fi hadzihis sanah mimma nahaitani 'anhu fa lam atub 'anhu, wa lam tardhohu wa lam tansahu, wa halimta 'alayya ba'da qudrotika 'ala 'uqubati, wa da'utani ilat taubati mim ba'di jaro'ati 'ala ma'shiyyatika, fa inni astaghfiruka faghfirli.
Artinya: "Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
"Ya Allah, apa yang kulakukan di tahun ini berupa yang Engkau larang, aku belum bertobat darinya. Dan Engkau (tentu) tidak meridhai perbuatan itu lagi dan tidak (akan) melupakannya."

Dokumen Tanah Tradisional Tak Berlaku Lagi di 2025, Apa Saja?
Jumat, 14 Feb 2025 21:45 WIB
Langkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIB
Ustaz Dasad Latief Ungkap Ciri-ciri Wanita yang Bisa Habiskan Pahala Laki-laki
Senin, 06 Jan 2025 22:00 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIBTERKAIT