Benarkah Israel adalah Bani Israil yang Disebutkan dalam Al-Qur'an?

Alfiani Fatimah | Insertlive
Selasa, 14 Nov 2023 19:15 WIB
Silhouette pregnant Mary and Joseph with a donkey on star of cross background Benarkah Israel adalah Bani Israil yang Disebutkan dalam Al-Qur'an? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Jakarta, Insertlive -

Bani Israil adalah salah satu nama yang sering disinggung di dalam Al-Quranul Karim. Bani Israil juga dibahas dalam 3 agama Samawi, yakni Yahudi, Nasrani (Kristen), dan Islam.

Ada yang mengatakan Bani Israil adalah Yahudi, ada juga yang mengatakan bahwa Bani Israil itu adalah negara Israel, dan lain sebagainya. Lalu, mana sebenarnya pendapat yang benar? Simak artikel di bawah ini.

Bani Israil Umat Nabi Siapa?

Bani Israil adalah kaum yang telah dikalahkan oleh banyak nabi. Allah Swt. mengutus beberapa nabi untuk membimbing Bani Israil. Selain Nabi Yakub, Nabi Yusuf, dan Nabi Musa, nabi-nabi lainnya juga diutus kepada kaum Israel, seperti Nabi Harun, Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa, Nabi Yunus, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, hingga Nabi Isa. Sejak Nabi Yakub, sudah ada 12 nabi yang diutus Allah Swt. kepada bani Israil.

ADVERTISEMENT

Israil sendiri merupakan nama lain dari Nabi Yakub. Dia adalah putra Nabi Ishaq. Ishaq merupakan anak kedua Nabi Ibrahim yang dijuluki bapak para nabi.

Dari garis keturunan inilah muncul Bani Israil atau keturunan Yaqub. Nabi Yaqub mempunyai banyak anak, termasuk Yusuf.

Siapakah Bani Israil dalam Al-Qur'an?

Dari sejarah Nabi Yusuf as, kisah dari kisah Bani Israil ini tidak bisa dilepaskan. Sebab, Bani Israil ini sangat lama tinggal di Mesir yaitu di bawah pimpinan Firaun.

Setelah datang izin Tuhan kepadanya supaya ia membimbing umat di tengah-tengah Firaun yang berkata kepada rakyatnya, "Akulah Tuhan-mu yang tinggi," Musa pun akhirnya berhadapan dengan Firaun sendiri beserta tukang-tukang sihirnya.

Melihat kondisi dan ancaman terhadap diri dan kaumnya, Nabi Musa as bersama orang-orang Israil yang lain pindah menuju negeri Palestina.


Tidak hanya memperbudak Bani Israil, Firaun juga membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil, karena adanya ramalan bahwa bayi laki-laki Bani Israil akan meruntuhkan kekuasaan Firaun.

Meskipun berkali-kali mendapat nikmat dan perlindungan Allah Swt. melalui Nabi Musa, Bani Israil tidak pernah merasa bersyukur bahkan terus melakukan pembangkangan terhadap Allah dan Nabi Musa.

Pembangkangan Bani Israil selanjutnya ialah ketika Nabi Musa mengajak kaumnya untuk berangkat menuju 'tanah yang dijanjikan' Allah Swt. kepada mereka, yaitu Kota Yerusalem (sekarang menjadi rebutan antara Palestina dan Israel yang konfliknya meluas karena Israel memperluas wilayah-wilayah dudukannya secara ilegal di negeri Palestina).

Yerusalem kelak menjadi tempat suci, rumah bagi tiga agama besar di dunia: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Nabi Musa as memerintahkan mereka untuk menuju ke tanah tersebut secara terang-terangan, karena Allah Swt. telah menjanjikan kemenangan bagi mereka.

Namun, mereka menolak dan malah meminta agar Nabi Musa dan Allah Swt. saja yang berangkat ke kota tersebut, karena mereka takut terhadap raja kejam yang sedang berkuasa di Yerusalem.

Atas pembangkangan yang berulang kali itu, kemarahan Nabi Musa tidak lagi terbendung. Allah Swt. akhirnya memberikan ketetapan, bahwa selama 40 tahun tanah tersebut haram bagi Bani Israil.

Selama 40 tahun mereka akan tersesat dan berputar-putar di gurun. Perjalanan mereka tak akan membuat mereka sampai ke tanah yang dijanjikan tersebut, sampai masa waktu yang ditentukan tadi usai.

Atas ketetapan tersebut, selama 40 tahun Bani Israil selalu berjalan berputar-putar di gurun tanpa pernah sampai di tanah yang dijanjikan. Sampai akhir hayatnya, Nabi Musa pun tidak pernah sampai di tanah yang dijanjikan tersebut.

Bani Israil mencapai Yerusalem setelah masa hukuman dari Allah Swt. habis. Di tempat itu mereka kembali membentuk koloni-koloni baru dan mulai menguasai Yerusalem.

Kesimpulannya, Bani Israil adalah keturunan dari Nabi Ya'qub as. Siapa saja yang merupakan keturunan Nabi Ya'qub as, maka dia adalah Bani Israil. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak para nabi yang diutus kepada Bani Israil. Bani Israil jugalah yang telah membunuh para Nabi Allah Swt.

Bani Israil juga bisa disebut Yahudi dan sekarang mengembangkan sebuah negara yang kita kenal dengan nama Israel. Namun, saat ini tidak semua Yahudi itu keturunan Nabi Ya'qub as, karena jika seseorang berpindah agama, maka bisa saja dia bukanlah keturunan dari Ya'qub as.

Hal ini juga semakin memperjelas bahwa Nabi Ibrahim as bukanlah seorang Yahudi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa beliau memiliki 2 anak, yaitu Isma'il as (dari Siti Hajar) dan Ishaq as (dari Siti Sarah). Dari Nabi Ismail lahirlah nabi kita tercinta, yakni Nabi Muhammad saw.

Sedangkan dari Nabi Ishaq lahirlah banyak nabi-nabi seperti Yusuf as, Musa as dan juga Isa as. Jadi pusatnya adalah Nabi Ibrahim as, maka Nabi Ibrahim as juga disebut sebagai Abul Anbiyaa' yang berarti bapak para nabi karena dari beliaulah banyak sekali para nabi yang lahir.

Dijelaskan juga dalam Al-Qur'an, "Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan, dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." (Q.S. Ad-Dukhaan: 30-31).

"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (Q.S. Al-A'raaf: 138)

(Alfiani Fatimah/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER