Sosok Pencetus Buah Semangka sebagai Simbol Palestina

Warga dunia terus menggaungkan dukungan terhadap Palestina menyusul tewasnya lebih dari 8.500 orang di Jalur Gaza akibat serbuan Israel.
Sebagai bentuk dukungan pada warga Palestina, sejumlah pengguna media sosial menyematkan emotikon semangka melalui berbagai unggahan.
Diketahui, emotikon buah semangka menjadi simbol dari perjuangan Palestina.
Adapun makna dari penggunaan semangka ini sering dijadikan bahan makanan populer di Palestina.
Selain itu, semangka menjadi simbol perlawanan yang mulai digunakan pada tahun 1960-an oleh sejumlah gerakan masyarakat.
Alasan tersebut membuat organisasi Jewish Voice for Peace menjadi yang pertama memopulerkan gambar buah semangka tersebut di media sosial Instagram.
Mereka lantas meminta orang-orang untuk ikut serta membagikan emotikon semangka sebagai bentuk krisis kemanusiaan dalam membela Palestina.
Hal itu membuat sejumlah orang mengadopsi simbol buah semangka sebagai nama mereka di Instagram, biodata di media sosial, hingga poster-poster.
Lebih lanjut, pada tahun 1960-an Israel melarang bendera Palestina hingga warga menggunakan semangka menjadi simbol protes karena warna dan ketersediaannya.
Setiap demonstran masing-masing membawa buah semangka sebagai pengganti bendera Palestina.
Sementara itu, emotikon semangka menjadi cara untuk menghindari sensor atau filter penyaringan pengguna media sosial ketika bicara terkait Israel-Palestina.
Warna dari emotikon semangka juga menggambarkan warna-warna di bendera Palestina.
Melansir dari Time, penggunaan buah semangka sebagai pengganti bendera Palestina sempat berhenti kala munculnya Perjanjian Oslo tahun 1993 yang dicetuskan Yitzhak Rabin.
Yitzhak Rabin sebagai Perdana Menteri Israel sempat melakukan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina hingga ia mendapat hadiah Nobel Perdamaian.
Namun, usaha tersebut belum terealisasikan hingga saat ini dan membuat Yitzhak Rabin dibunuh secara tragis oleh ekstremis Yahudi.
(dis/and)TERKAIT