Alasan Orang Arab Saudi Dilarang Kunjungi Palestina

Selama berjuang melawan Israel, Palestina tidak pernah sendiri. Banyak simpati hingga bantuan materi dari berbagai negara datang menghampiri.

Kepedulian terhadap Palestina datang dari penjuru dunia, termasuk masyarakat Arab Saudi.

Sayangnya, pemerintah Arab Saudi melarang warganya untuk berkunjung ke Palestina. Apa alasannya? Simak uraian berikut ini.

Hubungan Palestina dengan Arab Saudi

Sebelum mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, menarik untuk mengetahui seperti apa hubungan Palestina dan Arab Saudi.

Hubungan Palestina dengan Arab Saudi merujuk kepada hubungan bilateral antara Kerajaan Arab Saudi dan Palestina.

Kedutaan Besar Palestina untuk Arab Saudi berada di Riyadh. Arab Saudi pun baru menunjuk Nayef Al-Sudairi sebagai duta besar pertama untuk Palestina.

Palestina dan Arab Saudi merupakan anggota atau pengamat Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Arab Saudi mendukung pendirian negara Palestina atas dasar perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Alasan Arab Saudi Dilarang Kunjungi Palestina

Tidak ada isu tertentu antara Arab Saudi dengan Palestina. Lantas, mengapa Arab Saudi melarang warganya untuk berkunjung ke Palestina?

Hal ini berasal dari etika hubungan internasional Arab Saudi. Ketika warga Arab mengajukan pembuatan visa kunjungan ke Palestina, mereka harus mengurusnya ke Kedutaan Israel. Dengan begitu, mereka akan dinilai mengakui keberadaan Israel.

Hal ini dikhawatirkan dapat menyinggung hati warga Palestina yang tengah berjuang menghadapi pendudukan Israel.

Dalam dunia internasional, apabila terdapat seseorang yang meminta izin masuk menggunakan visa ke Israel, maka secara tidak langsung mereka mengakui kekuasaan Israel di atas tanah Palestina. Oleh karena itu, kunjungan yang dilakukan orang Arab ke Masjid Al-Aqsa (Palestina), justru akan memberi keuntungan bagi pihak Israel.