Ini Kata Dokter soal Cara Kerja Tes DNA yang Dijalani Denny Sumargo & Verny

Denny Sumargo menerima tantangan DJ Verny Hasan untuk kembali memintanya untuk melakukan tes DNA dengan sang anak.

Pria yang akrab disapa Densu ini menerima tantangan Verny Hasan untuk melakukan tes DNA untuk kali kedua. Selain menerima tantangan, Densu juga melaporkan Verny ke pihak berwajib.

Terkait tes DNA, dr Ade Firmansyah selaku Dokter forensik dari RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan bahwa prosedur pada kasus pemeriksaan garis keturunan, tes dilakukan pada pengulangan basa DNA yang berada dalam kromosom di setiap sel berinti yang dinamakan DNA Nukleus.

"Material genetik ini akan diturunkan secara berpasangan oleh kedua orang tuanya seperti hukum mendel, kecuali pada kromosom Y yang spesifik pada ayah," kata dr Ade dikutip dari detikcom, Rabu (23/8).

Selain itu, dr Ade menjelaskan bahwa saat ini prosedur untuk melakukan tes DNA pada kasus pemeriksaan garis keturunan adalah dengan menggunakan sampel buccal swab.

Ketiga orang individu yakni ayah, ibu, dan anak, akan diberikan cotton swab untuk digesekkan berulang kali secara berputar pada dinding rongga mulut.

Kulit pada rongga mulut kemudian akan terlepas dan menempel pada swab. Kemudian, akan dilakukan proses ekstraksi hingga pemeriksaan DNA.

Salah satu pantangan dari pemeriksaan ini adalah tidak boleh makan atau minum 30 menit sebelumnya, Pemeriksaan ini digemari karena bersifat non-invasif atau tidak memberikan rasa sakit.

Menurut dr Ade, akurasi test DNA tergantung dengan jumlah lokasi yang diperiksa serta pembandingnya.

"Akurasi test DNA tergantung dengan jumlah lokasi yang diperiksa dan pembandingnya. Apabila dibandingkan dengan kedua orang tua maka pemeriksaan DNA dapat mencapai hingga 99.999999%. Persentase akurasi akan turun apabila dibandingkan dengan salah satu orang tua atau saudara," jelas dr Ade.

Selain itu, metode test DNA yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien atau pasien. Selain itu pada identifikasi personal atau garis keturunan kedua orang tua digunakan metode pemeriksaan pengulangan basa (STR) pada DNA Nukleus.

"Sampai saat ini identifikasi personal dan tes garis keturunan orang tua dilakukan dengan menggunakan pengulangan basa pada DNA Nukleus karena memiliki akurasi terbaik dan standar emas dalam pemeriksaan DNA forensik," tandasnya.