Mau Jadi Pendeta? Ini Jenjang Karirnya

Risdawati | Insertlive
Senin, 04 Sep 2023 21:30 WIB
suasana gereja katedral saat misa natal
Jakarta, Insertlive -

Menjadi seorang pendeta membutuhkan dedikasi, waktu, dan pendidikan. Pendeta sendiri merupakan sebuah jalan hidup yang dipilih oleh seseorang yang lahir dari sebuah pergulatan eksistensial, sehingga pendeta lebih dari sekadar profesi semata saja. Kependetaan sendiri dapat digapai oleh siapa pun selama orang itu terus menghasrati dan mengilhami hidupnya untuk terus melayani Tuhan dan sesama.

Dengan kata lain, menjadi pendeta lebih mengarah pada sebuah panggilan hidup yang dapat digapai oleh siapa saja selama dia menghidupi Tuhan di setiap langkah hidupnya. Menjadi pendeta tidak hanya dapat dilakukan oleh orang yang bersekolah di Fakultas Teologi saja karena panggilan hidup untuk melayani Tuhan dapat terjadi pada semua orang.

Selain itu, di kalangan umat Kristen, pendeta dapat diartikan sebagai jabatan yang diberikan oleh sinode/organisasi gereja kepada orang yang dianggap layak mengemban dan melaksanakan tugas gerejawi seperti membina umat, memimpin pelaksanaan sakramen, mengajar, dan sebagainya. Meski demikian, lingkup kerja seorang pendeta tak hanya terbatas di suatu gereja lokal.

ADVERTISEMENT

Sama seperti umat lain yang banyak pemuka agama yang ditempatkan, begitupun dengan umat Kristen ada yang ditugaskan sebagai pendeta universitas, pembina rohani di sekolah, konselor di rumah sakit, dan lain-lain. Ingin tahu lebih lanjut? Mari simak penjelasannya berikut ini.

3 Jenjang Karir untuk Menjadi Pendeta

Adapun jenjang karir untuk bisa menjadi pendeta ada tiga tahapan, berikut informasinya.

1. Pendeta Pembantu (Pdp.)

Disebut pendeta pembantu karena memang tugas utamanya adalah membantu pendeta di tingkatan selanjutnya, baik pendeta muda (pdm.) ataupun pendeta (pdt.) bahkan senior pendeta. Pendeta pembantu ini memiliki tugas sebagai berikut.

  • Menggantikan tugas pendeta yang sedang tugas keluar.
  • Pdp. diperbolehkan untuk berkhotbah.
  • Belum bisa menggembalakan jemaat kecuali untuk gereja perintisan (gereja yang baru akan didirikan).
  • Pdp. akan naik ke tingkat Pdm. terlebih dahulu sebelum mencapai tingkat pdt. Namun berapa lama waktu yang diperlukan untuk naik, hal ini sangat bergantung pada tiap gereja.
  • Kenaikan tingkat pdp. ke pdm. ditentukan oleh para pendeta di gereja tersebut. Jika hanya terdapat satu pendeta, maka dialah yang akan menentukan hal tersebut melalui kinerja kerjanya.
  • Mengenai pendidikan, seorang pendeta pembantu tidak harus sekolah teologia, namun hal ini tergantung pada kebijakan gereja tersebut.
    Namun, tiap gereja belum tentu punya seorang pdp.

2. Pendeta Muda (Pdm.)

Sebutan pendeta muda, bukan dikarenakan usianya yang masih muda namun jabatannya di gereja tersebut berarti satu tingkat di bawah pendeta. Meskipun begitu, tugasnya hampir serupa dengan pendeta. Berikut penjelasannya :

  • Pdm. bisa menggembalakan jemaat.
  • Pdm. juga tidak harus sekolah teologia namun hal ini sangat tergantung pada kebijakan masing-masing gereja.
  • Perbedaan utama pdm. dengan pdt. adalah tugas pdm. ditentukan oleh pdt. yang berada di atasnya.
  • Mereka juga akan diangkat menjadi pdt. dimana sangat bergantung pada kinerja kerjanya. Hal ini tidak dapat ditentukan berapa lama waktunya.

3. Pendeta (Pdt.)

Jenjang karir terakhir adalah Pendeta, tiap gereja berbeda-beda. Ada yang punya satu pendeta tapi ada yang punya banyak pendeta. Bagi gereja yang pendetanya banyak, tentu ada seorang pendeta yang memimpin yang biasanya disebut senior pendeta. Tugas dari pendeta ini diantaranya sebagai berikut:

  • Pendeta menentukan sendiri apa yang menjadi tugas-tugasnya.
  • Dia jugalah yang menentukan tugas-tugas pendeta muda ataupun pendeta pembantu.
  • Besarnya upah yang diterima pendeta ditentukan oleh majelis/diaken/sintua dan sinode (gereja) menurut kemampuan gereja tersebut.
  • Anggaran yang dikeluarkan juga ditentukan oleh sinode.

Fasilitas yang diberikan kepada tingkatan dalam gereja ini sangat bergantung pada tiap-tiap gereja. Begitu pula dengan pendidikan resmi mereka. Ada gereja yang mengharuskan mereka lulus sekolah teologi, namun tidak semua orang yang lulus sekolah teologi disebut pendeta.

Pendeta Erastus SabdonoIlustrasi pendeta/ Foto: Pendeta Erastus Sabdono (dok pri/ist/Facebook)

Cara Menjadi Seorang Pendeta

Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang pendeta.

  1. Miliki Kecerdasan
    1. Berdoa dan bercermin
      Hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pendeta adalah dengan berdoa dan bercermin apakah keputusan untuk menjadi pendeta ini sudah merupakan panggilan dari Tuhan atau belum. Mintalah hikmat dan bimbingan Tuhan untuk menemukan jawaban atas pilihan atas untuk menjadi seorang pendeta.
    2. Mempertimbangkan apa yang orang lain katakan tentang Anda
      Anda juga perlu mempertimbangkan apa yang orang lain katakan tentang Anda mengenai keputusan Anda untuk menjadi seorang pendeta. Jika memang orang lain mengatakan bahwa Anda memiliki dedikasi untuk menjadi pendeta maka keputusan Anda untuk menjadi seorang pendeta telah didukung.
  2. Mengetahui apa yang Anda harapkan dengan menjadi seorang pendeta
    Hal selanjutnya Anda harus mengetahui sebenarnya apa yang Anda harapkan dengan menjadi seorang pendeta. Jika Anda belum mengetahui atau masih ragu untuk menjawabnya maka berdoalah dan minta hikmat kepada-Nya sebab menjadi pendeta berarti siap juga untuk melayani bahkan mengalami penolakan.
  3. Konsultasi dengan pendeta yang ada di gereja Anda
    Jika Anda masih ragu dengan keputusan Anda untuk menjadi seorang pendeta maka Anda bisa mengonsultasikannya dengan pihak gereja seperti pendeta. Anda juga dapat mengutarakan maksud dan tujuan Anda untuk menjadi pendeta sehingga Anda bisa lebih yakin untuk melangkah menjadi seorang pendeta.
  4. Mencari seorang mentor
    Mentor merupakan seseorang yang dapat memberikan dukungan kepada Anda secara pribadi. Seorang mentor juga akan menguatkan Anda ketika Anda merasa lemah dan jatuh. Ketika Anda mulai kehilangan arah untuk menjadi seorang pendeta, Anda dapat bercerita kepada mentor sehingga Anda terus memiliki keyakinan untuk melayani Tuhan.
  5. Masuk ke sekolah seminar
    Untuk memperdalam iman Kristen Anda, yang dapat Anda lakukan selanjutnya adalah masuk sekolah seminar dan mengikuti setiap aktivitas yang dilaksanakan sehingga diri Anda lebih siap untuk menjadi seorang pendeta.
  6. Hadir dalam penobatan Anda, saat menjadi seorang pendeta
  7. Masuk ke masa percobaan menjadi seorang pendeta
  8. Melayani Tuhan dan sesama dengan menjadi seorang pendeta

Berapa Gaji Pendeta?

Bicara soal besaran gaji yang didapatkan seorang pendeta, angkanya ditentukan lagi oleh kemampuan gereja tersebut. Maksudnya adalah kembali lagi pada sistem gereja tersebut, di mana ada beberapa gereja yang mempercayakan

Pendetanya untuk mengatur segala keuangan gerejanya, ada juga gereja yang mempercayakan pengurusnya atau bagian keuangan gereja untuk mengatur keuangan.

Jika gereja kharismatik nan megah, mereka menekankan 10 persen dari pendapatan per jemaat. Lalu, mereka juga menekankan perpuluhan itu nomor satu, sehingga gereja berteori kemakmuran pun muncul dari gereja seperti ini.

Kalau gereja aliran Lutheran yang gedungnya terlihat biasa saja, dari gereja disebut natura dan biasanya diatur berdasarkan keputusan dari gereja pusat. Itu tidak termasuk penerimaan dari jemaat secara pribadi.

Akan tetapi, jika gereja aliran Lutheran dan lain-lain, lalu fokus pelayanan di pedalaman dan kolong jembatan, jangan pernah tindas mereka, sebaiknya berikan uang atau persembahan kasih ke para pelayan seperti ini. Hal ini lantaran mereka biasanya bekerja juga untuk memenuhi hidup, apalagi untuk menyekolahkan anak mereka. Para pelayan seperti ini juga biasanya termasuk dalam golongan keluarga kurang mampu.

Sementara itu, Gereja Protestan apa pun itu alirannya jika gedungnya saja sudah terlihat megah, biasanya naturanya bisa Rp10 juta lebih.

Sama halnya dengan pendapatan pendeta di atas, di bawah ini juga terdapat besaran gaji yang diterima oleh pendeta. Di mana Sinode Gereja Bethel Indonesia, yang merupakan gereja berskala besar untuk besaran gaji yang didapat dari gereja skala besar yaitu, Rp5,5 juta.

Sedangkan untuk gereja yang skalanya sedang, gaji pendeta berkisar antara Rp3 sampai Rp4 juta. Terakhir gereja yang skalanya kecil, mendapatkan gaji sekitar Rp3 juta atau bisa juga tidak digaji.

Jadi, pada intinya besaran gaji yang didapatkan oleh seorang pendeta di setiap gereja itu bervariasi tergantung skala gerejanya. Demikian informasi ini dibuat, semoga bermanfaat.

(Risdawati/dia)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER