Mana Lebih Baik, Gaya Parenting Barat atau Jadi 'Induk Macan' ala Asia?

Pengaruh dari media sosial membuat banyak orang tua baru yang menganut gaya parenting orang Barat.

Sementara, rata-rata orang Indonesia dari zaman dahulu menerapkan pola asuh ketimuran yang keras hingga kerap disebut dengan Tiger Parenting atau Tiger Mom.

Gaya parenting orang Barat dikenal halus dan mengutamakan kesehatan mental anak.

Sedangkan orang tua di Asia memiliki gaya asuh yang tegas hingga seorang ibu kerap dijuluki Tiger Moms alias induk macan karena 'galak'.

Mengadopsi mentah-mentah gaya parenting Barat juga bisa menimbulkan konflik di keluarga Asia yang sudah menjalankan gaya mendidik Tiger Mom sedari dulu.

Lantas, sebenarnya gaya parenting apa yang paling tepat untuk diterapkan orang tua Indonesia kepada anaknya?

Krista Endinda, seorang pembuat konten di media sosial dan penulis buku tentang parenting mengungkapkan perbedaan mendasar parenting gaya Barat dan Asia.

"Orang tua Asia itu cenderung lebih tegas, kenapa orang di luar negeri di Barat sangat kalem, sangat tenang, gentle banget sama anaknya, sebenarnya bukan karena orang tua Asia negatif lalu orang tua Barat itu positif, nggak seperti itu" ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (21/8).

Wanita yang akrab disapa Dinda itu menjelaskan bahwa alasan gaya 'macan' orang tua Asia dalam mendidik anak memiliki nilai-nilai yang baik dan perlu dipertahankan.

"Sebenernya di balik ketegasan orang tua Asia itu ada maksud yang baik, kita percaya anak kita itu mampu, anak kita kuat, sedangkan orang tua Barat melihatnya jangan sampai anakku kena ke mentalnya, melihat anak dari kerapuhannya," bebernya.

Oleh sebab itu, Dinda ingin orang tua Asia, khususnya Indonesia bisa mempertahankan budaya parenting yang diturunkan sejak zaman dahulu.

Namun, orang tua juga harus menyesuaikan dengan dinamika perkembangan zaman. Semua itu dibahas secara rinci oleh Dinda dalam buku terbarunya, Induk Macan yang baru dirilis.

"Kalau kita memahami alasan di balik budaya ini, alasannya indah sekali, budaya-budaya kita jangan sampai tergerus dengan Western. Aku ingin orang tua Indonesia bisa menerima kita jangan langsung telan mentah-mentah coba cari balancenya gimana," imbuhnya.