Kapan Malam Satu Suro 2023? Ini Asal Usul dan Larangannya

Amatullah Luthfiyah | Insertlive
Senin, 17 Jul 2023 19:00 WIB
Tradisi malam satu Suro bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram. Malam satu Suro menandakan awal bulan pertama kalender Jawa. Apa itu malam satu Suro? Kapan Malam Satu Suro 2023? Ini Asal Usul dan Larangannya (Foto: Getty Images/pictafolio)
Jakarta, Insertlive -

Insertizen ada yang tahu, kapan malam satu Suro 2023? Bulan Suro adalah bulan pertama dalam kalender Jawa.

Dalam kebudayaan orang Jawa, Suro merupakan sebuah bulan sakral. Tradisi masyarakat Jawa yang bertepatan dengan Tahun baru Islam 1 Muharam ini dirayakan dengan berbagai macam acara. Namun, apa itu malam satu Suro dan kapan malam satu Suro pada 2023?

Pengertian Malam Satu Suro

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI), satu Suro adalah awal bulan pertama Tahun Baru Jawa di bulan Suro yang penanggalannya mengacu pada kalender Jawa.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari situs Kementerian Agama RI, bulan Suro dianggap oleh masyarakat suku Jawa sebagai bulan yang sakral. Peringatan malam satu Suro ini juga bertepatan dengan dengan 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam.

Malam satu Suro diperingati pada malam hari setelah waktu maghrib sebelum tanggal satu Suro. Pada kalender Jawa, pergantian hari dimulai pada saat terbenamnya matahari pada hari sebelumnya, bukan pada tengah malam seperti pergantian hari dalam kalender masehi.

Istilah Suro juga berasal dari bahasa Arab, yaitu Asyura yang berarti sepuluh. Malam satu Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram tahun 2023 jatuh pada hari Rabu, tanggal 19 Juli 2023.

Asal Usul Malam Satu Suro

Kalender Jawa memiliki sistem penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan Mataram dan berbagai kerajaan dan daerah yang mendapat pengaruhnya. Penanggalan kalender Jawa juga menggabungkan sistem penanggalan Hijriah (Islam), kalender Masehi, dan kalender Saka (Hindu).

Diterbitkan pertama kali oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1940. Malam satu Suro dalam Kalender Jawa untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa. Pada tahun 931 H atau 1443 zaman pemerintahan kerajaan Demak atau tahun Jawa baru, Sunan Giri II membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriah dengan sistem kalender Jawa pada masa itu.


Namun, tradisi malam satu Suro bermula saat zaman Sultan Agung, di mana masyarakat mengikuti sistem penanggalan tahun Saka yang diwariskan dari tradisi Hindu, sedangkan Kesultanan Mataram Islam sudah menggunakan sistem kalender Hijriah (Islam).

Berawal dari keinginan memperluas ajaran Islam di Tanah Jawa, Sultan Agung berinisiatif memadukan kalender Saka dengan kalender Hijriah menjadi kalender Jawa. Malam satu Suro dimulai sejak Jumat Legi bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.

Selain itu, Sultan Agung juga ingin menyatukan Pulau Jawa dan dia tidak ingin rakyatnya terpecah belah karena perbedaan keyakinan agama. Sultan Agung juga ingin menyatukan kelompok santri dan abangan. Lalu, setiap hari Jumat legi, dilakukan laporan pemerintahan setempat sambil pengajian oleh para penghulu kabupaten, ziarah kubur dan haul ke makam Ampel dan Giri.

Maka dari itu, 1 Muharram atau malam satu Suro Jawa dimulai pada hari Jumat legi juga ikut dikeramatkan.

Hal-hal yang Dilarang Saat Malam Satu Suro

Insertizen tahu nggak sih kalau ada beberapa hal yang dilarang saat malam satu Suro? Berikut hal-hal yang dilarang saat malam satu Suro:

1. Tidak boleh bicara atau berisik

Larangan malam satu Suro pertama adalah tidak boleh bicara atau berisik. Masyarakat Jawa Islam bahkan tak sedikit melaksanakannya dengan ritual bisu.

2. Keluar Rumah

Keluar rumah bisa saja dilakukan kapan saja bagi kebanyakan orang. Namun, bagi beberapa masyarakat Jawa, sangat pantang keluar rumah saat malam satu Suro.

Hal ini biasanya ketika tanggal tersebut tiba, masyarakat akan berdiam diri di rumah untuk menghindari kesialan.

3. Menikah

Sebisa mungkin, menggelar pernikahan tidak dianjurkan dilakukan pada malam satu Suro karena masyarakat Jawa meyakini akan mitos malam satu Suro.

4. Pindah Rumah

Sama seperti keluar rumah, kebanyakan masyarakat Jawa yang percaya mitos malam satu Suro tidak menyarankan untuk berpindah rumah. Sebab, nantinya ketika kamu berpindah saat malam satu Suro atau satu Suro akan mengalami kesialan.

Bagaimana nih tanggapan Insertizen dengan pantangan-pantangan pada malam satu Suro ini? Pada intinya semua hal-hal yang dilarang saat malam satu Suro ini adalah untuk bersenang-senang ketika malam satu Suro.

(Amatullah Luthfiyah/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER