Tata Cara Sholat Tarawih 8 dan 11 Rakaat yang Benar dalam Islam

Dini Astari | Insertlive
Selasa, 28 Mar 2023 05:00 WIB
Sehari di Masjid An Nahl



Sejumlah umat muslim memadati masjid An Nahl yang terletak di BSD, Tanggerang, Banten, Kemarin. Masjid ini melaksanakan ibadah itikaf selama 30 hari selama bulan ramadan dengan cuma-cuma. Grandyos Zafna/detikcom



Breaking news :



Bagi anda yang mau i'tikaf selama 30 Hari di bulan Ramadhan silahkan bisa langsung merapat ke Masjid Annahl The Icon BSD City. 

Semua tersedia secara Gratis dan Terbuka untuk Umum.



Keunggulan Masjid Annahl :

- Free 100%

- Gratis takjil saat berbuka puasa (kurma, snack, dll)

- Gratis makan malam dan sahur

- Gratis Teh Pucuk 

- Gratis milo, capucino, kopi hitam tinggal tekan tombol otomatis keluar sendiri

- Gratis Laundry selama i'tikaf

- Bimbingan belajar Alquran 24 Jam Setiap Hari selama Ramadhan (Klinik Quran)

- Setoran Hafalan atau Murojaah ke Hafizh 30 Juz

- Dauroh Alquran Sabtu dan Minggu (Aqua)

- Kajian Tafsir Ayat-ayat malam Ramdhan setiap Sabtu-minggu (bada ashar)

- Sholat Tahajjud 1 Juz/malam

- Tempat AC, bersih dan nyaman

- Free Wifi 24 Jam

- Sholat Tarawih & Tahajjud bersama Imam-imam Juara Internasional  dan Hafizh muda dengan suara merdu (Ust. Faisol Ilahi, Ust. Taqy Malik, Ust. Ibrohim Elhaq, KH. Agus Said dan H. Ayatullah).





Segara daftar di www.annahlbsdcity.com atau bisa langsung ke lokasi. Masjid An Nahl The Icon BSD City.



Bagi yang berinfak bisa langsung ke kotak infak yang tersedia atau transfer melalui rekening yang di website Annahl.



The Icon Bsd City, Ruko Horizon Broadway M5 No. 3, Jl. Horizon Broadway, Sampora,  Cisauk, Sampora, Cisauk, Tangerang, Banten 15345

085694960750 Tata Cara Sholat Tarawih 8 dan 11 Rakaat yang Benar dalam Islam/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta, Insertlive -

Sholat tarawih termasuk ibadah yang hukumnya sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Sholat ini dilaksanakan pada malam hari selepas sholat Isya.

Untuk pelaksanannya, sholat tarawih bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau juga sendiri di rumah.

Sementara untuk pengerjaan jumlah rakaatnya, terdapat sejumlah perbedaan pendapat di kalangan ulama.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Ibnu Taimiyah dalam Fataawaa Ibnu Taimiyyah mengatakan, semua pendapat soal jumlah rakaat sholat tarawih tersebut baik dan bagus.

Niat Sholat Tarawih 8 dan 11 Rakaat

Dalam shalat Tarawih, terdapat sejumlah perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat pelaksanannya. Ada yang berpendapat 20 rakaat, 36 rakaat, bahkan ada yang berpendapat 8 rakaat.

Sholat tarawih 8 rakaat merupakan durasi tersingkat yang dilakukan tanpa dilanjutkan dengan witir.

Sedangkan jika ditambah witir, sholat tarawih menjadi berjumlah 11 rakaat, 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat witir.

Dikutip dari Nu Online, Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam mengatakan shalat tarawih berjumlah 8 rakaat dalam kitab Fathul Qadir menuliskan:


أَنَّ قِيَامَ رَمَضَانَ سُنَّةٌ إحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ فِي جَمَاعَةٍ فَعَلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تَرَكَهُ لِعُذْرٍ... وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمَشَايِخِ أَنَّ السُّنَّةَ عِشْرُونَ، وَمُقْتَضَى الدَّلِيلِ مَا قُلْنَا

Artinya: "Sesungguhnya Qiyamul Lail di Bulan Ramadhan hukumnya sunnah, yaitu 11 rakaat dengan witir, secara berjamaah. Hal itu dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu ditinggalkannya karena ada uzur... Dan zahir pendapat masyayikh bahwa sunnahnya 20 rakaat. Sedangkan, menurut dalil adalah apa yang kami katakan (8 rakaat tanpa witir)."

Sementara untuk niatnya, tidak ada perbedaan antara 20 rakaat, 36 rakaat, ataupun 8 rakaat.

Niat sholat tarawih sendiri adalah: Usholli sunnatat tarawihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Adapun bacaan Arab serta artinya adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Arab-latin: Usholli sunnatat tarawihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat sholat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.

Tata Cara Sholat Tarawih 8 Rakaat Tanpa Witir

Seperti dijelaskan di atas, sholat tarawih 8 rakaat adalah durasi terpendek yang bisa umat Muslim kerjakan. Berikut tata acara salat tarawih 8 rakat

  1. Membaca niat sholat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah
  4. Lanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek Al Quran
  5. Rukuk
  6. Iktidal
  7. Sujud pertama
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
  12. Salam pada rakaat kedua
  13. Ulangi gerakan yang sama hingga tiga kali atau 8 rakaat
  14. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai sholat tarawih.

Tata Cara Sholat Tarawih 11 Rakaat Dilanjut Witir

Tata cara sholat tarawih 11 rakaat pada dasarnya sama dengan 8 rakaat. Namun, untuk tiga rakaat terakhir ditambah dengan witir.

Berikut tata cara sholat tarawih 11 rakaat dilanjut witir:

  1. Usai mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat, kemudian bangkit lagi dengan sholat witir 3 rakaat
  2. Membaca niat
  3. Takbiratul Ihram
  4. Membaca surat Al-Fatihah
  5. Membaca surat pendek
  6. Rukuk
  7. Iktidal (membaca doa qunut pada rakaat terakhir)
  8. Sujud
  9. Takhiyat akhir
  10. Salam.

Tarawih di Masjid Islamic Center JatimTarawih di Masjid Islamic Center Jatim/ Foto: Tarawih di Masjid Islamic Center Jatim (Faiq Azmi/detikJatim)

Doa Setelah Sholat Tarawih

Doa sholat tarawih biasanya dibacakan setelah melaksanakan sholat tarawih.

Doa sholat tarawih disebut juga sebagai doa kamilin.

Berikut bacaan doa sholat tarawih:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan Arab-latin: Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.

Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam.

Hukum Sholat Tarawih 8 Rakaat

Perbedaan pendapat beberapa ulama mengenai jumlah rakaat sholat tarawih sudah terjadi sejak zaman dulu.

Ada yang mengatakan 8 rakaat dan ada juga yang mengatakan 20 rakaat. Kedua kelompok tersebut sama-sama mempunyai alasan dan landasan dalil yang kuat.

Kelompok ulama yang mengatakan jumlah shalat tarawih 8 rakaat berlandaskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah:

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ - رضي الله عنها -: كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فِي رَمَضَانَ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ قَالَ: تَنَامُ عَيْنِي وَلاَ يَنَامُ قَلْبِي. (صحيح البخاري: 7 / 134، رقم: 1874).

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.a: "Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?" Aisyah menjawab,"Beliau tak menambah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: shalat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas shalat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan shalat witir? Beliau menjawab: "mataku tidur, tapi hatiku tidak". (Shahih al-Bukhari, juz: 7, hal: 134, no: 1874).

Sedangkan kelompok berpendapat bahwa jumlah shalat tarawih adalah 20 rakaat berlandaskan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid:

عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُصَيْفَةَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ : كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً - قَالَ - وَكَانُوا يَقْرَءُونَ بِالْمِئِينِ، وَكَانُوا يَتَوَكَّئُونَ عَلَى عُصِيِّهِمْ فِى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ شِدَّةِ الْقِيَامِ. أخرجه البيهقي (2 / 496) وصححه النووي في المجموع والزيلعي في نصب الراية والعلماء كافة. (إعلام الأنام شرح بلوغ المرام للشيخ نور الدين عتر: 1 / 79).

Artinya: Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa'ib bin Yazid, beliau berkata: "Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) di bulan Ramadlan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri". (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila'i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I'lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79).

Meski ada perbedaan pendapat, jumlah tersebut sama-sama sah dilakukan. Rasulullah saw. juga pada dasarnya tidak membatasi jumlah tertentu dalam melaksanakan sholat tarawih.

(dia/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER