Wafat pada Malam ke-11 Ramadan, Ini Permintaan Terakhir Khadijah ke Rasulullah

Hari ke-11 Ramadan dikenang juga sebagai wafatnya Sayyidina Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah saw.

Nama Khadijah juga dicatat dalam sejarah Islam karena sosoknya yang setia dan rela mengorbankan harta bendanya demi membela agama Islam.

Khadijah saat menikah dengan Nabi Muhammad saw berusia 40 tahun, terpaut 15 tahun lebih tua dari sang suami yang baru berusia 25 tahun.

Pernikahan keduanya terjalin cukup lama, yakni selama 25 tahun hingga maut yang memisahkan.

Khadijah wafat pada hari ke-11 Ramadan tahun ke-10 kenabian. Ia mengembuskan napas terakhirnya di pangkuan Rasulullah pada usia 65 tahun.

Dalam buku Menjadi istri seperti Khadijah karya Ibnu Watiniyah yang menukil riwayat dalam Kitab Al-Busyra karya Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliky Al-Hasan, dikisahkan bahwa Khadijah sakit menjelang ajalnya.

Pada detik-detik menjelang wafat, Khadijah meminta maaf kepada Rasulullah saw.

"Aku memohon maaf kepadamu, ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu," kata Khadijah,

"Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya," jawab Rasulullah.

Setelah itu, Khadijah memanggil putrinya, Fathimah Az-Zahra dan membisikkan sebuah permintaan kepada dirinya.

"Fathimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku," katanya.

Mendengar itu Rasulullah Saw berkata, "Wahai Khadijah, Allah SWT telah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga."

Setelah mendapatkan restu dan ridha dari Rasulullah, Khadijah tersenyum dan berterima kasih kepada suaminya.

Khadijah lalu menghembuskan napas terakhirnya di pangkuan Rasulullah saw.

Tidak lama setelah Khadijah mengembuskan napas terakhirnya, Malaikat Jibril turun dan membawakan lima kain kafan untuk Khadijah, Rasulullah, Fatimah, Ali, dan Hasan.