Gunung Semeru Erupsi, Waspada 6 Penyakit Ini

Gunung Semeru yang terletak di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikabarkan erupsi dan telah meletus berkali-kali. Gunung Semeru dikabarkan pertama kali erupsi pada Minggu, (4/122022).
Mengutip dari detikcom, Gunung Semeru kembali erupsi dan telah mengalami 24 kali letusan dan 7 kali embusan asap pada hari ini Jumat (9/12).
Kejadian Gunung Semeru erupsi membuat warga sekitar harus terus waspada akan bahaya yang yang dapat timbul saat gunung Semeru erupsi.
7 Penyakit yang Harus Diwaspadai Saat Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru yang erupsi akan mengeluarkan zat-zat tertentu penyebab suatu penyakit. Berikut penjelasan lengkap mengenai 7 penyakit yang harus diwaspadai saat Gunung Semeru erupsi.
1. Gangguan Pernapasan
Abu vulkanik yang keluar saat Gunung Semeru erupsi sangat berdampak pada kesehatan siapa saja yang menghirupnya, terutama pada kesehatan pernapasan.
Warga yang menghirup abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi berisiko terkena gangguan pernapasan akut seperti asma dan bronkitis.
Letusan abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi juga dapat memberikan dampak yang lebih parah pada warga yang telah memiliki penyakit seperti penderita masalah paru-paru dan jantung.
2. Silikosis
Letusan Gunung Semeru yang erupsi juga dapat menyebabkan silikosis yang dapat berlangsung jangka panjang. Mengutip dari detikcom, dilikosis merupakan kondisi berlebihnya silika di dalam tubuh akibat terlalu banyak menghirup abu silika dalam jangka waktu lama.
3. Iritasi pada kulit
Selain berpengaruh pada sistem pernapasan, abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi juga berdampak pada kesehatan kulit. Partikel abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Kulit bisa menjadi kemerahan saat terkena abu vulkanik.
4. Kulit mengalami alergi berkepanjangan
Selain mengalami iritasi, partikel abu vulkanik yang terkena kulit saat Gunung Semeru erupsi juga dapat menyebabkan alergi yang berkepanjangan. Kulit warga yang terkena abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi dapat menjadi alergi debu atau kulit menjadi lebih sensitif terhadap debu.
5. Iritasi mata
Iritasi tidak hanya terjadi pada kulit, tapi juga dapat terjadi pada mata saat terkena abu vulkanik yang kasar saat Gunung Semeru erupsi. Iritasi yang terjadi dapat berupa goresan pada kornea dan bagian depan mata yang lama-lama menyebabkan mata merah.
6. Dada terasa sesak
Karena berpengaruh pada sistem pernapasan, abu vulkanik yang keluar saat Gunung Semeru erupsi dan memasuki hidung dapat membuat dada terasa sesak dan pernapasan menjadi tidak nyaman.
7. Tenggorokan kerap terasa gatal
Efek lain dari terganggunya gangguan pernapasan saat Gunung Semeru erupsi adalah tenggorokan jadi sering terasa gatal. Hal ini disebabkan oleh partikel abu vulkanik yang masih ada di tenggorokan karena terhirup waktu bernapas.
![]() |
Cara Mencegah Penyakit Akibat Gunung Semeru
Ada beberapa cara yang dapat mencegah para warga sekitar dari penyakit akibat Gunung Semeru yang erupsi. Berikut di antaranya:
- Menggunakan masker agar terhindar dari abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi.
- Jika napas sudah terasa sesak, cari udara yang masih bersih dari abu vulkanik agar pernapasan kembali lancar.
- Gunakan kacamata yang bisa melindungi mata dari partikel abu vulkanik saat Gunung Semeru erupsi.
- Jika merasa abu vulkanik sudah mengenai area mata, bersihkan mata menggunakan air bersih yang mengalir.
- Gunakan baju panjang yang cukup menutupi tubuh untuk mencegah abu vulkanik terkena kulit saat Gunung Semeru erupsi.
- Jangan lupa siapkan P3K saat Gunung Semeru erupsi yang didalamnya sudah termasuk obat atau salep untuk pengobatan iritasi kulit.
- Siapkan pula obat-obatan yang diperlukan untuk penderita penyakit tertentu.
- Pantau selalu informasi terkini tentang Gunung Merapi Erupsi agar tetap selalu waspada.
Bahaya Apa Saja Ketika Gunung Merapi Erupsi
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung Merapi sendiri merupakan gunung api yang paling aktif di Indonesia.
Januari lalu, Badan Geologi telah memperbarui radius bahaya Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Mengutip dari CNN Indonesia, perubahan radius bahaya Gunung Merapi itu terjadi pada sektor selatan - barat daya jadi maksimal 5 dan 7 kilometer. Sektor tersebut meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer, dimana rekomendasi sebelumnya hanya berjarak 5 kilometer saja.
Jika Gunung Merapi erupsi, bahaya yang dapat timbul berupa tanah longsor dan awan panas. Dalam laporan hasil evaluasi aktivitas Gunung Merapi pada Rabu (26/1/2022), Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menyebutkan dengan melihat data topografi terbaru, hasil pemodelan menunjukkan bahwa apabila kubah lava barat daya Gunung Merapi longsor secara masif yang akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 6,3 kilometer dan ke Sungai Boyong sejauh 3,9 kilometer.
Untuk kubah lava tengah Gunung Merapi, apabila longsor secara masif, maka awan panas guguran ke arah Sungai Gendol akan mencapai jarak 5 kilometer dan ke Sungai Woro sejauh 3 kilometer. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Berikut adalah informasi tentang bahaya kesehatan yang dapat dirasakan oleh warga saat Gunung Semeru erupsi. Semoga warga sekitar Gunung Semeru selalu diberikan keselamatan.
(nsl/and)TERKAIT