Cara Mengelola Emosi dengan Baik Menurut Psikolog

Kemampuan mengelola emosi dengan baik sangat berpengaruh pada berjalannya kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui cara mengelola emosi dengan baik, masalah yang sedang dialami dapat teratasi dengan baik.
Sebab itulah kita perlu memahami bagaimana cara mengelola emosi agar tidak memperumit keadaan saat menghadapi sebuah masalah. Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut.
Manfaat Mengendalikan Emosi
Dengan mengetahui cara mengendalikan emosi, kita bisa merasakan manfaatnya ketika sedang menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat dari kemampuan mengendalikan emosi dengan baik menurut Jason Wilkinson dari Wellspace Conseling:
Mampu mengambil keputusan dengan baik
Saat sedang dalam kondisi yang emosi, kita akan dihadapi oleh perasaan ingin segera menyelesaikan masalah. Sehingga kita terburu-buru dalam mengambil keputusan. Karena itulah kita perlu mengontrol emosi kita dengan baik agar dapat berpikir secara rasional. Dengan mengetahui cara mengelola emosi dengan baik, kita tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Mampu menyalurkan emosi dengan hal yang positif
Ketika kamu mengetahui cara mengelola emosi dengan baik, kamu tidak akan melampiaskan emosi ke hal-hal yang buruk dan berpotensi membuat kamu semakin stress. Kemampuan mengelola emosi dengan baik membuat kamu memilih untuk melakukan hal-hal positif saat banyak pikiran, seperti berolahraga daripada marah-marah ataupun minum minuman beralkohol yang tidak sehat untuk tubuh.
Mampu menyelesaikan masalah dengan berdamai
Kamu tidak akan melakukan yang namanya "silent treatment" berkepanjangan yang membuat kamu semakin kepikiran dengan masalah yang sedang kamu hadapi jika kamu sudah mampu untuk mengaplikasikan cara mengelola emosi dengan baik. Kamu bisa melakukan komunikasi dengan baik untuk berdamai dengan seseorang yang membuat perasaanmu tidak enak.
Tidak overthinking
Kamu tidak akan menyimpan segala masalah sendirian jika kamu tahu cara mengelola emosi dengan baik. Kamu akan berbagi masalah kamu ke orang terdekat dengan menjalin komunikasi yang baik. Tidak hanya itu, kamu akan memilih untuk pergi keluar bertemu kerabat sehingga waktumu tidak habis hanya untuk memikirkan masalah yang sedang kamu hadapi.
Jadi lebih percaya diri
Kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik tidak akan membuat kamu berpikir mengenai hal negatif tentang diri kamu seperti "aku belum melakukan yang terbaik", "mereka semua sangat berprestasi, aku tidak pantas ada disekitar mereka". Ketika emosi kamu terkendali dengan baik, kamu akan memanusiakan dirimu dengan baik. Kamu mampu menghargai kelebihan yang kamu punya dengan baik.
10 Cara Mengelola Emosi dengan Baik Menurut Psikolog
Ada beberapa cara mengelola emosi dengan baik menurut seorang psikolog bernama Jennifer Litner yang ia tulis dalam sebuah artikel berjudul "How to Become the Boss of Your Emotions". Berikut diantaranya:
Coba perhatikan kembali apa akibat yang akan timbul dari emosi yang berlebihan
Sebelum melampiaskan emosi dengan amarah, kita harus berpikir ulang mengenai apa saja yang akan timbul setelahnya. Melampiaskan emosi dengan amarah yang berlebihan tidak akan mengatasi masalah dengan baik dan justru akan memperburuk keadaan.
Hadapi emosi secara sadar
Cara mengelola emosi yang kedua adalah kita harus menghadapi masalah dengan sadar sepenuhnya. Jangan sampai kita berlarut-larut memikirkan masalah sampai tidak bisa mengontrol emosi kita sehingga amarah kita keluar begitu saja.
Ketahui apa yang sedang kamu rasakan
Untuk mengelola emosi dengan baik, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang sedang kita rasakan. Apakah kamu sedang kecewa, bingung, atau marah. Lalu ada beberapa hal yang perlu ditanyakan dalam diri kita, diantaranya adalah "sebenarnya apa yang terjadi sampai membuat saya merasa seperti ini", "apakah situasi ini memiliki penjelasan yang masuk akal dan dapat saya terima?", "sebenarnya apa yang saya ingin lakukan agar perasaan ini lebih enak?".
Terima segala emosi yang sedang dirasakan
Cara mengelola emosi selanjutnya adalah dengan menerima segala emosi yang sedang dirasakan. Jika yang sedang dirasakan adalah kemarahan, caranya adalah dengan berpikir bahwa, "tidak ada manusia yang yang baik atau buruk, kita hanya manusia biasa yang bisa berbuat salah."
Buat catatan harian
Menulis segala emosi yang sedang dirasakan dapat membuat kita sedikit lega. Apalagi jika memang tidak ada orang yang bisa kamu percaya untuk dijadikan teman cerita.
Jangan lupa ambil nafas
Meski sering dilupakan, jika salah satu cara mengelola emosi ini diterapkan dengan baik, sangat ampuh lo untuk meredakan emosi. Caranya adalah dengan tarik napas secara perlahan, lalu tahan selama tiga detik, dan selanjutnya buang napas dan selanjutnya ucapkan hal-hal baik untuk merelaksasi diri seperti "tenang", "santai", atau "masalah bisa selesai".
Ketahui kapan kamu bisa mengekspresikan diri
Perhatikan waktu dan tempat dimana kamu bisa mengekspresikan tentang emosi yang sedang kamu rasakan. Misalnya adalah disaat kamu ingin marah atau menangis, jangan sampai kamu melakukan kedua hal tersebut di tempat umum sehingga menarik perhatian banyak orang. Berhati-hatilah dengan lingkungan dimana kamu berada.
Beri ruang untuk diri sendiri
Lakukan beberapa hal untuk mengalihkan pikiran tentang masalah yang bisa kamu hadapi. Kamu bisa melakukan berbagai cara untuk membantu mengelola emosi, diantaranya adalah dengan berolahraga, karaoke, jalan-jalan, masak, dan sebagainya.
Coba meditasi
Cara mengelola emosi yang satu ini sangat efektif dan sangat dianjurkan oleh para psikolog untuk mengontrol emosi. Meditasi akan membuat kita menerima segala emosi dan emosi menjadi mudah untuk diatur dengan baik. Manfaat lain dari meditasi adalah kita bisa jadi lebih tenang dan mudah untuk merasakan tidur yang berkualitas.
Tetap merasa bahwa kita lebih besar daripada masalah yang kita hadapi
Perasaan seperti ini akan membuat kita mudah untuk mengendalikan emosi kita dan terhindar dari perasaan tegang yang berujung stres. Lalu, dengan menerapkan pikiran seperti ini kita dapat bersikap optimis dan terhindar dari perasaan yang berlarut pada masalah yang sedang dihadapi.
Baca Juga : Tata Cara Tayamum yang Benar dalam Ajaran Islam |
Ilmu Tentang Emosi
Menurut American Psychological Association, Emosi adalah pola reaksi yang kompleks dan melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis yang digunakan seseorang untuk menangani masalah atau peristiwa penting secara pribadi. Ilmu tentang emosi ini dijelaskan dalam sebuah buku berjudul "Pesan Emosional" yang ditulis oleh Nalarasa.
Menurut Teori Akal Sehat, emosi terjadi melalui tiga tahap, yang digambarkan dengan model berikut:
Adanya peristiwa yang terjadi → mengalami emosi → respon fisiologis
Contohnya adalah peristiwa yang terjadi disini adalah saat kita lupa mengunci rumah, lalu kita mengalami emosi berupa perasaan yang tidak tenang dan was-was, sehingga kita balik lagi ke rumah dimana merupakan respons fisiologis yang kita lakukan setelah mengalami emosi dari sebuah peristiwa yang terjadi.
Baca Juga : Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Ajaran Islam |
Emosi sendiri memiliki tiga kategori yang diantaranya adalah emosi yang bersifat positif dan negatif, emosi primer, dan emosi campuran atau sekunder.
Emosi primer adalah emosi dasar yang dirasakan manusia secara biologis, meliputi emosi gembira, takut, kepercayaan, jijik, terkejut, marah, antisipasi, dan sedih.
Emosi sekunder adalah emosi yang lebih kompleks dan berkembang seiring dengan perkembangan kognitif seseorang.
Emosi campuran ini mengandung kesadaran diri atau evaluasi diri yang berkaitan dengan kebudayaan sekitar yang mengalaminya.
Cara Mengendalikan Emosi Dalam Pandangan Islam
Islam juga mengajarkan cara mengelola emosi, yang tertulis dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits. Berikut diantaranya:
Membaca kalimat ta'awudz
Sebuah hadits menyebutkan bahwa sumber daripada kemarahan adalah dari syaitan, sehingga godaaan marah ini bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah-SWT dari godaan syaitan yang terkutuk.
Kisah ini disampaikan oleh sahabat Sulaiman bin Surd RA, beliau berkata, "Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta'awudz: A'-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang,'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Berwudhu
Dari Urwah As-Sa'di radhiyallahu 'anhu, yang mengatakan, "Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu." (HR. Ahmad dan Abu Daud). Sesungguhnya kemarahan itu datangnya dari syaitan, dan syaitan tercipta dari api. Oleh karena itu padamkanlah dengan air wudhu atau mandi.
Diam dan Menjaga lisan
Hadits tersebut mengisyaratkan kita untuk membaca Ta'awudz untuk meredam amarah. Selain itu, HR. Ahmad juga mengajarkan kita untuk diam dan menjaga lisan saat sedang menghadapi amarah. Jangan sampai lisan kita yang tidak terjaga membawa kita ke dalam neraka kelak. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian marah, diamlah." (HR. Ahmad)
Lalu ingatlah hadis ini ketika marah. Dari Muadz bin Anas Al-Juhani RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud dan Turmudzi).
![]() |
Mengambil posisi yang lebih rendah
Cara mengelola emosi ini disampaikan dalam Hadits Riwayat Ahmad agar marah dapat diredam, "apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad)
Sekian informasi mengenai cara mengelola emosi menurut psikolog dan menurut ajaran islam, yuk terapkan agar emosi dapat teratasi dengan bijak.
(dis/and)TERKAIT