Mengenal Pondok Pesantren Gontor

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur tengah menjadi perhatian publik.

Pasalnya terjadi kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sesama santri hingga membuat korban berinisial AM (17) meninggal dunia.

Pihak kepolisian pun masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkapkan kasus dugaan penganiayaan di Ponpes Gontor tersebut.

Mengutip beberapa media, Pondok Pesantren Gontor adalah salah satu pesantren yang terbesar dan terpandang di Indonesia. Banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di pesantren tersebut.

Ponpes itu didirikan pada 20 September 1926 oleh K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainudin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi atau yang dikenal dengan Trimurti Pendiri Gontor.

Ponpes itu didirikan di Pondok Tegalsari di Desa Jetis Ponorogo. Lokasi itu sangat termasyhur pada masanya sehingga ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk menempuh ilmu agama.

Menurut laman resmi Gontor, pondok pesantren itu adalah lembaga pendidikan murni yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apa pun.

Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah Badan Wakaf atau badan legistalif yang beranggotakan 15 orang.

Mereka bertanggung jawab dalam segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di ponpes. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni yang terpilih setiap lima tahun sekali.

bule belajar islam di gontor/ Foto: Charolin Pebrianti

Para santri yang masuk ke ponpes itu disebut harus menggunakan bahasa Arab atau Inggris dalam percakapannya sehari-hari.

Sejak didirkan, ponpes Gontor terus memperluas perkembangan pesantrennya hingga ke luar Jawa Timur.

Hingga kini sudah ada lebih dari 10 pesantren putra dan delapan pesantren putri yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Ponpes Gontor juga sudah memiliki program Pascasarjana Putri Universitas Darussalam Gontor yang terletak di Kabupaten Ngawi.

Mereka juga memiliki program pendidikan asrama atau boarding school dan menerapkan model pesantren klasik dengan kurikulum modern.