Santri Tewas Akibat Penganiayaan, Hotman Paris Protes Pelaku Hanya Dipecat

Insertlive | Insertlive
Selasa, 06 Sep 2022 13:36 WIB
Intip Gaya Santai Hotman Paris di Atlas Beach Fest Miliknya Santri Tewas Akibat Penganiayaan, Hotman Paris Protes Pelaku Hanya Dipecat/Foto: Instagram hotmanparisofficial
Jakarta, Insertlive -

Pengacara Hotman Paris Hutapea angkat bicara terkait insiden kematian seorang santri berisnisal AM di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

AM tewas diduga karena penganiayaan. Kejadian ini kemudian viral di media sosial lewat unggahan Hotman Paris.

"Jadi anak pertama ibu ini meninggal di suatu pesantren diduga korban penganiayaan, sudah dikubur, dan dia memohon perhatian, mohon keadilan, datang ke Hotman Paris 911 di Palembang. Kita belum tahu siapa pelakunya," kata Hotman Paris pada video yang diunggah pada Senin (5/9).

ADVERTISEMENT

Pengacara kondang itu kemudian meluapkan kekesalannya terhadap pihak pesantren yang tidak melaporkan pelaku kepada polisi dan malah memecatnya secara internal.

"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan !!Knp tidak lapor polisi? Knp hanya pecat? Knp pelaku di kembalikan ke orang tua? Harusnya antar ke polisi!!," tulis Hotman Paris pada laman Instagramnya, Selasa (6/9).

Kini, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor telah bertemu dengan Polres Ponorogo dan berjanji akan berlaku kooperatif dengan pengungkapan kasus tewasnya santri mereka.

"Kami sudah melakukan pertemuan, dari pihak Gontor kooperatif dan (berjanji) akan membuka semua tentang kejadian," kata AKBP Catur Cahyono, seperti dikutip CNN Indonesia pada Senin (5/9).

"Yang pasti sudah ada (saksi yang dimintai keterangan), progres akan kami sampaikan selanjutnya," ujarnya.


Polisi membenarkan bahwa pihak pesantren tidak melaporkan kejadian ini ke Polres Ponorogo atau polsek setempat.

Sementara itu, kasus ini pertama kali terungkap saat ibu korban, Soimah meminta bantuan hukum kepada Hotman Paris. Ia mengatakan bahwa pesantren menyebut penyebab kematian anaknya adalah kecelakaan jatuh saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.

Namun, ketika pihak keluarga melihat jenazah korban AM, terdapat beberapa luka lebam di sekujur tubuhnya yang tampak seperti bekas kekerasan.

Keluarga AM kemudian melakukan autopsi untuk membuktikan adanya penganiayaan. Mereka pun mendesak pihak pesantren hingga salah satu perwakilannya mengakui bahwa AM meninggal karena penganiayaan.

(KHS/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER