Nyamuk Berbahaya Ada di Yogyakarta? Begini Riset Bill Gates

YOA | Insertlive
Selasa, 23 Aug 2022 11:35 WIB
nyamuk
Jakarta, Insertlive -

Jenis hewan paling berbahaya bagi Bill Gates rupanya adalah nyamuk. Ia lantas memiliki solusi agar penyakit demam berdarah, malaria, dan lainnya dari nyamuk tidak semakin banyak membunuh manusia.

Apakah Kita Bisa Mengakali Binatang Paling Berbahaya di Dunia? merupakan judul artikel baru di blog Bill Gates tentang bahaya nyamuk dan penanggulangannya.

Dalam tulisan di blognya, Bill Gates membahas bagaimana jutaan nyamuk sengaja dilepaskan dari laboratorium dengan bakteri ampuh bernama Wolbachia.


"Nyamuk yang dihasilkan dari pabrik itu membawa bakteri bernama Wolbachia yang menghalangi mereka menularkan demam berdarah dan virus lain semacam Zika, chikunguya, dan lainnya pada manusia," tulis sang pendiri Microsoft.

Bakteri Wolbachia akan menyebar begitu nyamuk berkembang biak sehingga makin banyak yang tidak menularkan penyakit.

Bill Gates kemudian menyinggung soal kunjungannya di Yogyakarta sebagai salah satu pusat penelitian bakteri Wolbachia, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Itu adalah eksperimen dari World Mosquito Program, yang bekerja untuk menghentikan penyebaran demam berdarah dan penyakit lainnya, yang telah dilangsungkan di Yogyakarta. Yayasan kami mendanai riset ini. Di 2014, aku mendatangi Yogyakarta untuk melihat awal dari pekerjaan ini," tulisnya.

Riset yang dilakukan ternyata sukses besar. Uji coba yang digelar di Yogyakarta menunjukkan nyamuk yang sudah mengandung Wolbachia menurunkan kasus demam berdarah sampai 77%. Di Medelin, Amerika Serikat, kasus demam berdarah bahkan anjlok 89%.

"Hasil itu adalah terobosan besar, menunjukkan bukti teknologi baru ini akan melindungi seluruh kota dan negara melawan ancaman penyakit dari nyamuk. World Mosquito Program kini melepaskan nyamuk itu di 11 negara, Brasil, Kolombia, Meksiko, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Fiji, Kiribati, New Caledonia, dan Vanuatu," papar Bill Gates.

(yoa/and)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER