Reaksi Dato Tahir Konglomerat Indonesia Lihat Si Miskin Diinjak Orang Kaya

Dato Sri Prof. Dr. Tahir merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Hidupnya kini memang bergelimang harta, Bapak Tahir tidak pernah melupakan masa lalunya yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dahulu, orang tuanya mengelola becak, sehingga dia hidup dari uang setoran tukang-tukang becak. Oleh karena itu, Bapak Tahir selalu merasa tahu diri dan menghargai orang susah yang berjuang dan berusaha.
Dalam kanal YouTube sang anak, Grace Tahir, pemilik kelompok bisnis Mayapada itu mengungkapkan bahwa sampai saat ini dirinya masih merasa bagian dari kelompok orang kurang mampu. Hal tersebut akibat adanya inferiority complex dalam dirinya.
"Ini pasti berkaitan dengan mudah waktu kecil, proses, karena kita pada dasarnya dari poor family (keluarga miskin), karena orang tua saya kan becak dan kita hidup dari setoran orang-orang tukang becak pada keluarga kita, pasti itu membuat kita ada inferiority complex yang mendalam," ungkap Tahir.
"Lalu kita bertumbuh, kita melihat, bagaimana orang luar misalnya menginjak orang tua saya, menekan orang tua saya, atau pun menghina orang tua saya, termasuk keluarga sendiri, itu memperberat kita punya inferiority complex," lanjutnya.
Kondisi tersebut yang menyebabkan dia memiliki rasa empati yang besar terhadap kaum miskin. Dia mengaku tidak terima jika melihat ada orang miskin diinjak oleh orang kaya.
"Jadi akibatnya, satu saya tidak bisa terima dan tidak bisa melihat kejadian-kejadian di mana orang susah, ditekan sama orang kaya, ini saya nggak bisa terima, saya selalu merasa habitat saya adalah orang yang lemah," paparnya.
Bapak Tahir merupakan sosok konglomerat yang inspiratif. Dia memiliki badan amal Tahir Foundations untuk mencurahkan kepeduliannya dan kegiatan-kegiatan sosial.
Dalam video YouTube tersebut, pengusaha pertama Indonesia yang masuk dalam Bill & Melinda Gates Foundation ini menuturkan pesan penting tentang bagaimana kita memaknai sebuah kekayaan.
Menurutnya, kekayaan itu adalah titipan yang harus dikelola manusia dan Tuhan tidak pernah memberikan hak milik atas seluruh kekayaan manusia.
"Anda tahu sekarang Tuhan berkati, Anda dikasih satu juta rupiah, Anda dikasih 10 juta rupiah, bagaimana anda menggunakannya," tuturnya.
"Karena ada suatu prinsip, bahwa di dalam kitab suci agama apa pun, kita bukan pemilik, gusti Allah tidak pernah memberikan hak milik kepada manusia, Allah hanya memberikan hak mengelola, bagaimana kamu mengelola kekayaanmu," pungkasnya.
(syf)
Reaksi Sang Crazy Rich Glodok Makan Serpihan Emas di Burger Rp2,5 Juta
Selasa, 29 Mar 2022 13:55 WIB
Sosok Grace Tahir, True Crazy Rich yang Doyan Bawa Tas Daur Ulang
Senin, 28 Mar 2022 13:45 WIB
Dato Tahir Sindir Crazy Rich hingga Artis Raup Keuntungan dari OnlyFans
Sabtu, 26 Mar 2022 18:30 WIB
Kekayaan Capai Rp38,7 Triliun, Dato Tahir Bucin yang Rela Mati demi Istri
Jumat, 25 Mar 2022 16:45 WIBTERKAIT