10 Raja dan Ratu Terkaya di Eropa, Kekayaan Mencapai Rp74 Triliun

Raja-Ratu Terkaya Eropa

5. Ratu Beatrix - Belanda (Rp2,9 Triliun)

Ratu Beatrix merupakan putri pertama dari pasangan Pangeran Bernhard (Lippe Biesterfeld) dan Putri Juliana (Belanda).

Ia baru menerima takhta pada 2013 dan menjadi salah satu royalti Belanda yang paling berpengaruh.

Saat ini, pemerintahan Belanda menggunakan sekitar Rp744 miliar setiap tahun untuk keperluan kerajaan. Ratu Beatrix juga dilaporkan memiliki kekayaan bernilai Rp2,9 triliun.

4. Ratu Elizabeth II - Inggris (Rp7,4 Triliun)

Ratu Elizabeth II merupakan Ratu Inggris sekaligus Kepala Persemakmuran dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris.

Saat ini, Ratu Elizabeth II memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai Rp7,4 triliun.

Kekayaan Kerajaan Inggris mencakup Kastil Balmoral dan Istana Sandringham.

3. Pangeran Albert II - Monako (Rp14,8 Triliun)

Pangeran Albert II dari Kerajaan Monako dikenal sangat mencintai kemewahan dan kerap memamerkan kekayaannya.

Pangeran Albert II saat ini memiliki 25% tanah di Monako dan sejumlah properti di Amerika.

Berdasarkan laporan Forbes, Pangeran Albert II memiliki kekayaan yang ditaksir mencapai Rp14,8 triliun.

2. Grand Duke Henri - Luksemburg (Rp59,5 Triliun)

Henri Albert Gabriel Felix Marie atau Grand Duke Henri mendapatkan takhta sebagai Adipati Agung Luksemburh pada 2000 setelah sang ayah turun dari takhtanya.

Keluarga kerajaan disebut telah menerima dana dari pemerintah Luksemburg sejak 1948 setiap tahunnya.

Saat ini, kekayaan Grand Duke Henri diperkirakan mencapai Rp59,5 triliun.

1. Pangeran Hans Adam II - Liechtenstein (Rp74,3 Triliun)

Pangeran Hans Adam II merupakan anak dari Pangeran Franz Joseph II. Ia memimpin Liechtenstein sejak 1989 usai sang ayah meninggal dunia.

Sekarang, keluarga kerajaan ini menjadi keluarga terkaya di Eropa. Mereka berhasil mengumpulkan kekayaan dari sejumlah bisnis dan investasi, termasuk memiliki bank swasta dan waralaba real estat.

Tak heran jika saat ini, kekayaan Pangeran Hans Adam II ditaksir mencapai Rp74,3 trilun.