1 Minggu Cuti Main Medsos Ampuh Cegah Anxiety dan Depresi

Media sosial telah menjadi hal yang sangat lekat dalam keseharian masyarakat dunia. Usia para penggunanya pun memiliki rentang yang cukup variatif, tak hanya menjadi kebutuhan generasi muda, para orang tua juga memiliki akun media sosial. 

Bahkan banyak orang memiliki akun media sosial lebih dari satu untuk kepentingan pribadi, bisnis, dan lain-lain. 

Namun, kamu harus hati-hati, terlalu sering main media sosial bisa memengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang.

"Media sosial adalah bagian dari kehidupan dan bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain," ujar Dr Jeff Lambert Pimpinan Tim Peneliti dari University of Bath yang dikutip pada hari Rabu (25/5).

Meski memiliki banyak manfaat tapi ada beberapa risiko yang ditimbulkan oleh media sosial.

Salah satunya yaitu gangguan tidur, kerusakan mata dan perubahan suasana hati.

Bahkan media sosial bisa menimbulkan kecanduan yang menyebabkan beberapa orang menjadi khawatir apabila mereka jauh dari media sosial.

"Tetapi jika Anda menghabiskan waktu berjam-jam setiap minggu untuk bermain media sosial, itu akan berdampak negatif pada anda," tambahnya.

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa kita perlu rehat beberapa waktu dari media sosial.

Para ahli melakukan penelitian dan mengambil sampel sebanyak 154 orang berusia 18 hingga 72 tahun.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok dilarang bermain media sosial, sedangkan kelompok lainnya tidak.

Para peserta mengaku rata-rata menghabiskan waktu mereka selama 8 jam sehari bermain media sosial.

Mereka pun diberikan pertanyaan tentang tingkat kecemasan dan depresi melalui tiga tes.

Pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti mengenai isu kecemasan dan tingkat depresi, 'Seberapa sering selama dua minggu terakhir minat dan kesenangan Anda terganggu dalam melakukan sesuatu'.

Peneliti pun menyimpulkan bahwa orang-orang yang tidak bermain media sosial seperti aplikasi TikTok, Instagram, Twitter dan Facebook selama kurang lebih seminggu merasa lebih sejahtera.

"Temuan ini memperlihatkan bahwa perubahan kecil dalam kebiasaan seseorang bisa memberikan efek yang besar," pungkasnya.