Jangan Sembarangan Atasi Kondisi Kulit Terbakar Matahari, Ini Kata Pakar

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Kamis, 14 Apr 2022 17:10 WIB
Ilustrasi kulit terbakar matahari Foto: Freepik
Jakarta, Insertlive -

Cara mengatasi kondisi kulit terbakar matahari (sunburn) sebaiknya jangan dilakukan secara sembarangan. Simak penjelasan para pakar mengenai solusi merawat kulit terbakar yang efektif. 

Indonesia yang merupakan negara Khatulistiwa memiliki musim panas sepanjang tahun. Tak ayal kebanyakan dari kita tak asing lagi dengan suhu panas yang memanggang kulit. Namun, kamu harus hati-hati jangan meremehkan kondisi kulit yang sering berada di bawah sinar matahari. 

Menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan meningkatkan risiko kulit kamu berada langsung di bawah sinar matahari. Risiko mengalami kulit terbakar atau sunburn pun jadi melonjak tinggi. 

ADVERTISEMENT

Kondisi kulit terbakar terjadi karena kulit terpapar sinar matahari yang mengandung ultraviolet (UV), apabila tidak mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat kulit pun akan menderita iritasi dan terasa perih. 

Shari Marchbein, MD, dokter kulit bersertifikasi di New York, Amerika Serikat, menerangkan bahwa paparan sinar UV terutama sinar UVB pada kulit sangatlah berbahaya. 

"Kondisi kulit terbakar sinar matahari mungkin tampak tidak serius, tetapi dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kulit dengan cara yang signifikan meningkatkan risiko kanker kulit dan bintik matahari," kata Dr Marchebein kepada Allure.com.

Umumnya, warga negara tropis memiliki pemikiran sengatan matahari pada kulit adalah hal yang biasa. Tentunya, hal tersebut salah besar. Sebab, penelitian menunjukkan satu luka bakar karena matahari berdampak signifikan pada risiko terkena kanker kulit. 

"Memiliki lima luka sengatan matahari yang terik dapat meningkatkan risiko Anda terkena melanoma yang merupakan bentuk kanker kulit paling mematikan hingga 80 persen," tambahnya.


Sejal Shah, MD, dokter kulit bersertifikasi dan pendiri SmarterSkin yang berbasis di New York, Amerika Serikat, kulit terbakar matahari dapat menyebabkan masalah sekunder, seperti infeksi, dehidrasi (karena sunburn menarik cairan ke permukaan kulit dan menjauh dari bagian tubuh lainnya), dan penuaan dini. 

Apa Penyebab Kulit Terbakar karena Matahari?

Berdasarkan penjelasan Mayo Clinic, sunburn merupakan kondisi kulit merah dan nyeri saat disentuh. Biasanya muncul dalam beberapa jam setelah kulit terlalu banyak terpapar sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari atau sumber buatan, seperti lampu matahari. 

Paparan sinar UV intens dan berulang yang menyebabkan kulit terbakar meningkatkan risiko kerusakan kulit lainnya, seperti bintik hitam, bintik kasar, dan kulit kering atau berkerut. Kondisi yang demikian juga meningkatkan risiko kanker kulit seperti melanoma.

Ketika radiasi ultraviolet dari matahari mencapai kulit, ini bisa merusak sel-sel kulit dan menyebabkan mutasi pada DNA. 

"Tubuh kita memiliki banyak mekanisme luar biasa untuk mencegah dan bahkan memperbaiki mutasi dari sunburn," kata Saira George, M.D, seorang dokter onkologi (spesialis kanker) di Anderson Cancer Center Dermatologist. 

Namun, tingkat kemudahan perbaikan tergantung dari seberapa intens paparan UV terhadap kulit tubuh seseorang. 

"Jika sel-sel kulit mendapatkan lebih banyak paparan UV daripada yang dapat mereka tangani, kerusakannya mungkin tidak dapat diperbaiki, dan sel-sel mati. Pembuluh darah melebar untuk meningkatkan aliran darah dan membawa sel-sel kekebalan ke kulit untuk membantu membersihkan kotoran. Semua ini menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan peradangan yang kita kaitkan dengan sengatan matahari," urainya. 

Selain itu, cara lain mengatasi kulit terbakar matahari adalah hindari mengonsumsi obat-obatan antibiotik seperti doksisiklin dan baktrim, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), retinoid, dan obat jantung seperti diuretik karena dapat membuat kulit menjadi lebih rentan mengalami sunburn. 

Gejala Kulit Terbakar Matahari 

Memahami cara mengatasi kulit terbakar matahari, kita harus tahu terlebih dulu tiga gejala kondisi kulit terbakar matahari yang berbeda-beda, tergantung pada seberapa parah luka bakar akibat UV pada kulit kamu, seperti berikut ini: 

Gejala kulit terbakar sinar matahari tingkat pertama:

1. Kemerahan.
2. Kulit terasa panas atau kencang.
3. Nyeri atau kelembutan.
4. melepuh.
5. Pembengkakan.
6. Kulit mengelupas (setelah beberapa hari).

Kamu mungkin juga mengalami, kelelahan, demam, sakit kepala, dan mual. 

Gejala kulit terbakar sinar matahari tingkat dua: 
1. Kulit yang sangat merah.
2. Lepuh dan bengkak di area yang lebih luas.
3. Kulit tampak basah.
4. Rasa sakit.
5. Perubahan warna putih di dalam luka bakar

Kamu mungkin juga mengalami gejala penyakit panas, termasuk seperti kebingungan, pusing, kelelahan, napas cepat, demam, sakit kepala, kram otot, dan demam. 

Gejala kulit terbakar sinar matahari tingkat tiga: 
1. Luka bakar yang tampak kasar.
2. Kulit mati rasa.
3. Warna kulit putih atau kusam.


Semua gejala penyakit panas sistemik di atas termasuk syok dan/atau sengatan panas.

Baca halaman selanjutnya... 

Jika kamu mengalami sunburn sebaiknya jangan membiarkan kondisi tersebut tanpa penanganan yang tepat. 

Ada beberapa cara mengatasi sunburn secara alami sebagai pertolongan pertama seperti uraian berikut ini: 

Oleskan Losion

Joshua Zeichner, MD, dokter kulit bersertifikat dan direktur dermatologi kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospita, New York, Amerika Serikat menjelaskan memulaskan bagian kulit yang terbakar dengan losion mampu meredakan rasa panas dan sakit. 

"Saat Anda terbakar sinar matahari, sinar UV menyebabkan peradangan pada kulit yang serupa dengan yang mungkin Anda dapatkan dari luka bakar termal dari oven. Jadi, sangat penting untuk menghidrasi kulit dan membantu memperbaikinya secepat mungkin," kata Joshua Zeichner, MD.

Kurangi Peradangan Kulit dengan Konsumsi Pil dan Topikal

Dr Zeichner menjelaskan, seseorang dapat mengobati kulit yang terbakar sinar matahari dengan mengurangi peradangan dari dalam ke luar.  

Meminum pil antiinflamasi yang dijual bebas seperti dapat membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan, serta membantu kamu mengatasi rasa sakit.

Neda Mehr, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Pure Dermatology Cosmetic & Hair Center di Newport Beach, juga merekomendasikan penggunaan krim kortison yang dijual bebas untuk membantu mengurangi peradangan.

"Sinar UV menyebabkan peradangan dan kerusakan pada melanosit dan keratinosit yang merupakan sel kulit lapisan atas, dan ketika kamu memakai krim kortison, itu bisa menenangkan peradangan," kata Dr Mehr.

Dinginkan dalam Bak Mandi Oatmeal

Oatmeal koloid adalah pertolongan pertama sunbun klasik karena suatu alasan. Menurut dr Loretta Ciraldo, dermatologist dari Miami, bahan tersebut merupakan resep nenek moyang karena sudah digunakan oleh konsumen selama puluhan tahun.

"Meskipun oatmeal koloid bukan bahan aktif SPF, satu penelitian menunjukkan itu bisa sangat membantu dalam mengurangi kemerahan dan gatal yang terkait dengan paparan sinar UV dan kulit terbakar," kata dr Ciraldo.

Dia bahkan merekomendasikan penderita sunburn untuk berendam dalam air dingin berisi oatmeal, jangan menggunakan air panas atau air hangat. 

Jika tidak memiliki bathtub, dr Ciraldo menganjurkan alternatif lain yakni mengompres kulit dengan air dingin dan pulaskan krim pelembap tubuh mengandung oatmeal. 

Jangan Disentuh dan Dipencet

Jika luka bakar kamu melepuh sehingga mengembangkan kondisi menjadi luka bakar tingkat dua, penting untuk menjaga agar lepuh tidak meletus.

"Biarkan utuh dan jangan pecahkan atau kupas," tegas Dr Marchbein.

Hal yang demikian akan membaut luka bakar sembuh lebih cepat dan menurunkan risiko terkena infeksi.

"Jika luka bakarnya parah, temui dokter kulit bersertifikat," ungkapnya. 

Krim steroid resep terkadang dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan," pungkasnya. 

Lakukan Tindakan Preventif untuk Risiko Sunburn Lanjutan

Pengobatan terbaik adalah pencegahan. Sementara kulit Anda yang terbakar matahari sedang dalam proses penyembuhan, sangat penting untuk melindunginya dari paparan sinar matahari lebih lanjut.

Selalu berlindung di tempat teduh dan wajib mengenakan tabir surya. 

Dr Shah merekomendasikan untuk mengenakan busana panjang menutupi kulit terutama pada area luka bakar agar cepat sembuh total.

"Kebanyakan orang tidak menerapkan cukup tabir surya untuk mendapatkan SPF yang terdaftar," kata Dr. Marchbein.

Dia merekomendasikan cara mengatasi kulit terbakar matahari dengan menggunakan tabir surya SPF 30 dan pengulangan pemakaian setiap dua jam. Jangan keluar rumah tanpa krim tabir surya, terutama kamu yang tinggal di area tropis. 

(syf/syf)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER